Jejak Chromebook Nadiem di Riau
Pengalaman SMP di Kampar Gunakan Chromebook Program Nadiem, Diterima Tahun 2023
Sejumlah sekolah di Kampar menerima perangkat Chromebook sejak beberapa tahun yang lalu.
Penulis: Fernando | Editor: Theo Rizky
TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Sejumlah sekolah di Kampar menerima perangkat Chromebook.
Salah satunya SMP Negeri 3 Perhentian Raja.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunpekanbaru.com, sekolah ini menerima sebanyak 15 unit Chromebook merek Zyrex dari Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kampar pada 2023.
Berikut Infocus dan modem masing-masing satu unit.
Kepala Tata Usaha SMPN 3 Perhentian Raja, Yudhi Setiawan membenarkan jumlah dan waktu penerimaan Chromebook itu.
"Benar. Sampai sekarang masih digunakan," katanya ketika dihubungi Tribunpekanbaru.com, Jumat (5/9/2025).
Menurut dia, peranti elektronik itu digunakan untuk beberapa kegiatan belajar mengajar.
Misalnya praktik komputer.
Ia mengatakan, pengoperasian Chromebook menggunakan jaringan internet nirkabel.
Pemancar jaringan menggunakan Router seluler.
"Selama ini baik-baik saja. Nggak ada masalah," katanya.
Ia mengatakan, kondisi semua unit masih dalam keadaan baik dan masih dapat digunakan.
Baca juga: Cerita Hotman Paris Cubit Kuping Nadiem Makarim hingga Jadi Kuasa Hukumnya di Kasus Chromebook
Selain di Kampar, program pengadaan bantuan Laptop Chromebook yang menjerat mantan Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim juga sempat disalurkan di wilayah Bengkalis.
Namun jumlahnya tidak banyak.
Hal ini diungkap langsung Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Bengkalis Muthu Saily kepada Tribunpekanbaru.com, Jumat (5/9/2025) siang.
Menurut dia, bantuan laptop chromebook tersebut sempat diterima beberapa sekolah pada tahun 2019 dan 2020 lalu.
"Terkait berapa data jumlahnya tidak ingat pasti. Tapi sepengetahuannya tidak banyak. Hanya beberapa sekolah yang menerimanya, sekolah mana saja kita juga tidak ingat tentu harus lihat datanya lagi," ungkap Muthu melalui sambungan seluler.
Menurut dia, bantuan laptop chromebook tersebut disalurkan pemerintah pusat melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK).
Saat ini sekolah penerima sepengetahuannya masih menggunakan laptop bantuan tersebut.
"Sepengetahuan kami, masih digunakan untuk mendukung pembelajaran. Namun secara spesifik penggunaan khususnya kita kurang tahu juga, tentu guru yang menggunakannya," tambahnya.
Selain itu juga laptop bantuan pemerintah pusat tersebut juga dimanfaatkan sekolah yang mendapatkan bantuan untuk ujian ANBK.
Sementara penggunaan khususnya dalam pembelajaran Disdik tidak tahu pasti, tentu sekolah yang lebih paham.
"Kita tidak pernah lihat secara langsung bagaimana aplikasi khususnya. Tetapi yang pasti sekolah yang mendapat bantuan ini memanfaatkan fungsi laptop tersebut untuk kebutuhan sekolah," singkatnya.
(Tribunpekanbaru.com/Fernando Sihombing
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.