Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Inflasi di Riau

Pemprov Riau Gerak Cepat Kendalikan Inflasi, Operasi Pasar Digelar di Lima Lokasi

Pemprov Riau bergerak cepat merespons peringatan Kemendagri terkait inflasi yang menempatkan Riau di posisi kedua tertinggi secara nasional. 

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Ariestia
Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono
PASAR MURAH - Operasi pasar dan gerakan pangan murah di Pekanbaru beberapa waktu lalu. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau bergerak cepat merespons peringatan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait inflasi yang menempatkan Riau di posisi kedua tertinggi secara nasional. 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan Riau per September 2025 mencapai 5,08 persen, sedikit di bawah Sumatra Utara (5,32 persen).

Asisten III Setdaprov Riau, Helmi D, menyebut lonjakan harga cabai menjadi faktor utama pemicu inflasi di Bumi Lancang Kuning. 

Kondisi serupa juga terjadi di provinsi tetangga, seperti Sumatra Barat dan Sumatra Utara, yang sejatinya merupakan pemasok utama cabai ke Riau.

Baca juga: Riau Masuk 10 Provinsi dengan Inflasi Tertinggi, Capai 5,08 Persen

“Bulan September penyumbang inflasi terbesar di Riau adalah harga cabai. Tidak hanya di Riau, tetapi seluruh Sumatera, bahkan daerah pemasok juga mengalami hal yang sama,” ujar Helmi di Pekanbaru, Selasa (7/10/2025).

Untuk meredam gejolak harga, Pemprov Riau menggelar intervensi pasar melalui operasi pasar dan gerakan pangan murah di sejumlah titik strategis. 

Lima lokasi pasar dipilih sebagai sasaran, yakni Pasar Sukaramai, Pasar Cik Puan, Pasar Pagi Arengka, Pasar Dupa, dan Pasar Kampar.

“Dengan intervensi ini, kami berharap harga cabai dan kebutuhan pokok lainnya dapat terkendali. Kami ingin masyarakat bisa tetap menjangkau harga bahan pokok di tengah tekanan inflasi,” jelas Helmi.

Helmi menambahkan, langkah ini bukan yang terakhir.

Pemprov telah menjadwalkan kegiatan serupa pada Kamis, 9 Oktober mendatang, dengan cakupan yang lebih luas. 

Upaya ini dilakukan agar suplai barang lebih terjamin dan harga tidak melonjak tajam.

Selain operasi pasar, Pemprov Riau juga berkoordinasi dengan kabupaten/kota, Bulog, serta distributor untuk memastikan kelancaran distribusi bahan pangan. 

Menurut Helmi, koordinasi lintas daerah sangat penting mengingat Riau masih bergantung pada pasokan dari luar provinsi.

“Kami ingin masyarakat merasakan kehadiran pemerintah. Inflasi memang tantangan bersama, tapi dengan kerja keras dan kebersamaan, kami optimis laju kenaikan harga bisa ditekan,” katanya.
 (Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved