Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Harimau Terkam Warga di Inhu

Pertarungan Hidup Mati Petani di Riau Dikeroyok 3 Ekor Harimau, Pukulan Jadi Penyelamat

Sebuah kejadian mencekam datang dari pedalaman Rantau Langsat, Kecamatan Batang Gansal, Indragiri Hulu (Inhu).

Penulis: Rizky Armanda | Editor: Ariestia
Foto/Dok Polres Inhu
SERANGAN HARIMAU - Korban saat menjalani perawatan medis usai bergelut dengan 3 ekor harimau. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Sebuah kejadian mencekam datang dari pedalaman Rantau Langsat, Kecamatan Batang Gansal, Indragiri Hulu (Inhu), Riau.

Seorang pria bernama Butet alias Bantet (28), seorang pencari damar dari Dusun Nunusan, harus menjalani pertarungan hidup mati yang mengerikan melawan tiga ekor Harimau Sumatera sekaligus. 

Kapolres Inhu AKBP Fahrian Siregar mengatakan, peristiwa ini terjadi pada Senin (20/10/2025).

Mulanya sekitar pukul 07.30 WIB, Butet yang berprofesi sebagai petani ini, berangkat dari rumah dan memasuki wilayah hutan.

Meskipun sempat mendengar raungan harimau, Butet yang memang terbiasa dengan pekerjaannya, tetap melanjutkan mencari damar.

“Pada pukul 09.00 WIB, tiba-tiba tiga ekor harimau datang dan menyerang korban,” ujar Kapolres, Rabu (22/10/2025).

Lanjut dia, seekor harimau kemudian menerkam dan menggigit kuat bagian kaki kiri korban. 

Dalam kondisi terdesak, korban mengandalkan insting bertahan hidupnya dengan menendang harimau menggunakan kaki kanan.

Namun, harimau lainnya dengan cepat menyambar dan menggigit lutut kanannya. 

Benar-benar terjepit, Butet mengarahkan seluruh tenaga yang tersisa ke tangan kanannya dan memukul keras harimau yang menggigitnya. 

Berkat keberanian dan keberuntungan yang menyertai, ketiga harimau itu akhirnya pergi meninggalkan lokasi.

Dalam keadaan terluka, Butet memaksakan diri berlari selama kurang lebih 45 menit menuju pondok terdekat. 

Warga yang berada di pondok kemudian harus berjalan kaki selama sekitar 1,5 jam menuju Dusun Nunusan untuk memanggil pertolongan. 

Evakuasi dramatis dilanjutkan menggunakan transportasi air menuju Dusun Lemang sebelum akhirnya korban dilarikan ke Puskesmas Batang Gansal dengan ambulans desa.

Akibat serangan harimau, Butet mengalami luka serius dan harus segera dirujuk ke RSUD Indrasari Rengat untuk penanganan yang lebih intensif.

Terkait kejadian ini disebutkan AKBP Fahrian, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk penanganan lebih lanjut.

Informasi Sebelumnya, Korban Diserang Induk dan Anak Harimau

Informasi yang diperoleh sebelumnya menyebutkan harimau berjumlah dua ekor yang diduga adalah induk dan anak.

Lokasi kejadian berada di Sungai Balam Dusun Nunusan Desa Rantau langsat yang merupakan Zona Tradisional Kawasan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh.

Baca juga: Geger Dua Ekor Harimau Terkam Warga di Inhu Riau, Diduga Induk dan Anak

Zona Tradisional di Kawasan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT) adalah area seluas 4.870,49 hektare atau sekitar 3,38 persen dari total luas taman nasional.

Zona ini diperuntukkan bagi masyarakat adat yang telah lama tinggal dan bergantung pada kawasan hutan untuk kehidupan sehari-hari.

Aktivitas seperti berburu, meramu, dan bercocok tanam secara tradisional diperbolehkan, selama tidak merusak ekosistem.

Disampaikan Kepala Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BBKSDA) Riau, Supartono, Rabu (22/10/2025), berdasarkan informasi yang diterima korban bernama Butet (27) warga Dusun Nunusan, Kecamatan Batang Gansal, Inhu.

Kejadian berawal dari aktivitas korban memanen damar untuk tampal perahu boat sekitar pukul 09.00 WIB.

Sebelum kejadian harimau sumatera sudah memberikan tanda suara.

Namun, karena sudah biasa tanda diabaikan oleh korban.

Naas, korban diserang oleh dua ekor harimau sumatera.

Harimau sumatera dewasa menyerang korban di pergelangan kaki kiri dan anak Harimau Sumatera menyerang lutut kanan korban.

"Diduga harimau sumatera dewasa mengajar anaknya berburu," ujar Supartono melalui keterangan tertulisnya,

Korban berhasil selamat setelah memukul muka anak harimau sumatera sehingga anak satwa buas itu terpental dan saat itu juga harimau sumatera dewasa melepaskan terkaman setelah
melihat sang anak terpental setelah dipukul oleh korban.

Selanjutnya korban berjalan kaki menuju Dusun dan diantar warga ke Desa Rantau Langsat pada pukul 12.00 WIB dan tiba di Desa Rantau Langsat pukul 12.30 WIB dan menuju Puskesmas Siberida
Pukul 14.30 WIB.

Korban selanjutnya dirujuk ke RSUD Indrasari Rengat dan tiba pada Pukul 15.30 WIB untuk mendapatkan perawatan intensif.

Tim BBKSDA Riau telah berkoordinasi dengan Kepala seksi pada Balai Taman Nasional Bukit Tiga Puluh sebagai pemangku kawasan dan secara bersama-sama mengunjungi korban dan
keluarga.

"Tim memberi iimbauan kepada pihak keluarga agar meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian dalam beraktifitas disekitar kawasan maupun dalam kawasan yang merupakan habitat harimau sumatera," tambah Supartono.

(Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda/Theo Rizky)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved