Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

KPK OTT Dinas PUPR Riau

KPK OTT Gubernur Riau, Ketua LAM Riau: Ini Cobaan Berat, Mari Hadapi dengan Tenang dan Tulus

Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau Datuk Seri Taufik Ikram Jamil mengaku OTT KPK terhadap Gubernur Abdul Wahid adalah cobaan berat

Penulis: Theo Rizky | Editor: FebriHendra
tribunpekanbaru.com/theo rizky
LAM RIAU - Ketua Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, Datuk Seri Taufik Ikram Jamil saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (4/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau Datuk Seri Taufik Ikram Jamil mengaku kaget atas kabar OTT KPK terhadap Gubernur Abdul Wahid dan sejumlah pejabat.
  • LAM Riau menegaskan komitmennya untuk menghormati langkah hukum yang berjalan dalam proses hukum pasca OTT Gubernur Riau Abdul Wahid.
  • Taufik mengajak para pejabat aktif di Riau untuk memperkuat konsolidasi dan bekerja lebih tulus demi kepentingan rakyat.

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Ketua Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, Datuk Seri Taufik Ikram Jamil, menyatakan Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Gubernur Riau Abdul Wahid, adalah cobaan berat.

Taufik mengaku terkejut saat mengetahui kabar OTT KPK terhadap sejumlah pejabat Pemerintah Provinsi Riau, termasuk Gubernur Riau.

Taufik mengetahui kabar tersebut dari istrinya saat pulang dari masjid selepas salat Isya, Senin (3/11/2025) malam.

Ia langsung menghubungi beberapa pihak untuk mencari informasi yang lebih akurat.

“Sampai sekarang ini belum dapat informasi yang betul-betul nomor satu, jadi kita sama-sama menunggu,” ujarnya kepada Tribunpekanbaru.com, Selasa (4/11/2025).

Baca juga: Tanggapan Puan Maharani dan Cak Imin Soal Gubernur Riau Abdul Wahid Terjaring OTT KPK

Baca juga: Gubri Abdul Wahid Terjaring OTT KPK, Ustadz Abdul Somad Pernah Ingatkan Jangan Main Duit

Taufik menyampaikan bahwa LAM Riau menghormati proses hukum yang sedang berjalan dan berharap agar langkah-langkah yang diambil benar-benar murni, bukan dipengaruhi oleh kepentingan lain.

“Sebagai warga Republik Indonesia dengan latar belakang Melayu, tentu kita akan menghormati langkah hukum yang berjalan,” tegasnya.

Ia juga mengajak masyarakat Riau untuk tetap tenang dan tidak larut dalam spekulasi, sambil menunggu kejelasan dari proses hukum yang dijalani Gubernur Abdul Wahid.

Perkuat Konsolidasi dan Ketulusan

Taufik menilai situasi ini sebagai cobaan berat bagi masyarakat dan pemerintahan Riau. 

Ia berpesan kepada para pejabat yang masih aktif untuk memperkuat konsolidasi dan bekerja lebih tulus demi kepentingan rakyat.

“Ini suatu tantangan untuk lebih berhati-hati dan lebih tulus kepada rakyat. Insya Allah kita akan dapat melewati ini dengan sebaik-baiknya,” tutupnya.

LAM Riau berharap semangat membangun daerah tetap terjaga, meski di tengah badai hukum yang sedang melanda pucuk pimpinan Provinsi Riau.

Tiba di Gedung KPK

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan 10 orang dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Riau, pada Senin (3/11/2025) malam.

“Benar, ada kegiatan tangkap tangan yang KPK lakukan di wilayah Provinsi Riau. Saat ini, atau sampai dengan saat ini, ada sekitar sejumlah 10 orang yang diamankan dalam kegiatan tangkap tangan,” kata Juru Bicara KPK Budi Prasetyo di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin.

Budi mengatakan, saat ini tim KPK masih berada di lapangan. Dia memastikan akan memberikan informasi terbaru terkait operasi senyap.

“Tim masih di lapangan dan masih terus berprogres, jadi nanti kita akan terus update perkembangannya,” ujarnya.

Gubernur Riau Abdul Wahid dan dua orang lainnya tiba di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, pada Selasa (4/11/2025), usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Senin (3/11/2025).

Mereka tiba di Gedung KPK sekitar pukul 09.35 WIB. Ada tiga orang yang datang lebih dulu.

Abdul Wahid terlihat membawa tas jinjing dan mengenakan kaus putih. Dia tiba sambil menutup wajahnya menggunakan masker putih.

Jubir KPK Budi Prasetyo mengatakan, ada sembilan orang yang akan dibawa ke Jakarta hari ini yang dibagi menjadi dua kloter, yaitu pagi dan siang.

"Yang dibawa pada hari ini ada sembilan orang, nanti ada dua kloter, pagi dan siang. Jadi, selain pihak-pihak yang diamankan, ada juga sejumlah uang sebagai barang bukti yang diamankan dalam kegiatan tangkap tangan ini," kata Budi, di Gedung Merah Putih, Jakarta, Selasa (4/11/2025).

Lini Masa Peristiwa OTT KPK 

Secara ringkas berikut lini masa peristiwa OTT KPK di Riau, November 2025.

  • Senin, 3 November 2025 (Siang): Tim penindakan KPK melakukan OTT di Pekanbaru, Riau. Gubernur Abdul Wahid dan sembilan pejabat lainnya dari Dinas PUPR Riau diamankan.
  • Senin, 3 November 2025 (Sore-Malam): KPK mengonfirmasi penangkapan Abdul Wahid dan menyatakan bahwa pemeriksaan intensif sedang berlangsung. Uang tunai turut disita dalam operasi tersebut.
  • Selasa, 4 November 2025 (Pagi): Seluruh pihak yang diamankan dibawa ke Gedung Merah Putih KPK di Jakarta untuk pemeriksaan lanjutan. Status hukum mereka masih dalam proses penetapan.
  • Selasa, 4 November 2025 (Siang): Aktivitas di Kantor Gubernur Riau tetap berjalan normal tanpa penjagaan khusus, meski OTT mengejutkan banyak pihak. Rumah dinas gubernur terlihat sepi dan tertutup.

(Tribunpekanbaru.com/Theo Rizky)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved