Dialog dengan Mahasiswa UMRI, Anies Baswedan Minta Jangan Hanya Kejar IPK Tinggi
Anies Baswedan memberikan materi dalam dialog kebangsaan bersama mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau (Umri)
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Mahasiswa didorong tidak hanya mengejar Indeksi Prestasi Kumulatif atau IPK tinggi selama kuliah. Tiap mahasiswa mesti aktif berorganisasi dan menyibukkan diri dengan berbagai aktivitas. Karena itulah yang menjadi bekal saat mahasiswa masuk ke fase pascakuliah.
Hal itu disampaikan mantan rektor Universitas Paramadina sekaligus tokoh nasional Anies Baswedan dalam dialog kebangsaan bersama mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) pada Jumat (7/11/2025) di Jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru.
Selain ratusan mahasiswa dan siswa SMA sederajat, diskusi ini juga dihadiri Rektor Umri, Dr Saidul Amin, MA beserta para wakil rektor. Hadir juga Kepala Dinas Pendidikan mewakili Plt Gubernur Riau, Ketua BPH Umri, Prof Nazir Karim, Ketua PW Muhammadiyah Riau, Hendri Sayuti, pengurus Muhammahadiyah serta Aisyiyah serta organisasi kemasyarakatan.
"Tidak cukup hanya punya IPK tinggi. Karena ketika tidak bisa berpikir sistematis, tak memiliki kemampuan berpikir kritis dan tak mampu berkomunikasi, IPK tinggi tak ada gunanya di dunia kerja. Untuk itulah, mahasiswa perlu aktif berorganisasi selama kuliah. Mengembangkan jiwa kepemimpinan agar memiliki kompetensi yang memenangkan zaman," tuturnya.
Bagi mahasiswa baru, Anies berpesan bahwa mereka memasuki fase baru. Yaitu masa kuliah yang tak bisa diulang. Selesai kuliah, maka akan masuk fase dimana seseorang tidak lagi punya banyak pilihan. "Bukan lagi pilihan berganda seperti mencari sekolah. Anda juga tidak masuk lagi fase bertemu dosen dan pembimbing," ungkapnya.
Pertanyaannya, apakah mahasiswa sudah bersiap menghadapi masa pascakuliah? Untuk itu, harus jadi mahasiswa yang sibuk. "Kalau anda longgar waktunya, berarti akan mempersiapkan menghadapi pintu masalah," katanya. Sebaliknya, jika jadi mahasiswa yang sibuk, itu akan menuju pintu kesuksesan.
Untuk itu wawasan perlu diluaskan. Imajinasi harus dibuka. Inilah yang menurut Anies membuat peran pendidik sangat penting. Seorang pendidik harus berlomba dengan kemajuan di bidangnya. "Dosen yang baik adalah yang terus menerus memperbaharui keilmuannya. Karena sekarang era teknologi," paparnya.
Dosen yang bisa diganti oleh Artifisial Intelligence atau AI adalah yang pola mengajarnya repetitif. Materinya tidak pernah ganti, slide untuk mengajarnya pun itu-itu saja. Sementara dosen yang membawa pembaharuan, selalu memperbaharui gagasan tidak akan bisa digantikan oleh teknologi.
Karena itu, dengan selalu memperbarui ilmu dan menyesuaikan dengan perkembangan teknologi, Anies menilai sangat mungkin bila Umri bisa menjadi perguruan tinggi berkelas internasional.
Anies juga mengusulkan agar kampus memanfaatkan AI dalam ruang belajar. Dosen harus belajar memanfaatkan AI jika tidak mau tertinggal. Di kampus-kampus Amerika, tuturnya, AI sudah dipelajari agar bisa menjadi asisten pribadi. Sementara di Indonesia, masih ada yang memusuhi AI.
Dosen di Indonesia, tuturnya, harus membuka diri pada AI. Jika usul ini diambil, Anies yakin Umri mampu bersikap progresif. Apalagi Muhammadiyah punya sejarah panjang sebagai pergerakan yang progresif. Berani menerobos dan berpikir jauh ke depan.
Dalam acara ini, Umri juga melaunching Penerimaan Mahasiswa Baru 2026. Kemudian, meluncurkan kampus Umri di aplikasi game Roblox yang prosesnya melibatkan sejumlah mahasiswa Umri. Lalu, ada juga penyerahan penghargaan kepada sekolah-sekolah dengan mahasiswa terbanyak masuk ke Umri di 2025.
Rektor Umri, Dr Saidul Amin, MA saat sambutannya menyampaikan bahwa alasannya mengundang Anies Baswedan agar civitas akademika Umri dapat belajar tokoh inspiratif itu . Di samping itu untuk mendorong kampus Umri menjadi perguruan tinggi bertaraf global di Asia Tenggara.
"Secara geografis, Umri tersandera. Karena dekat dengan Singapura dan Malaysia. Maka standar Umri bukan lagi Universitas Gadjah Mada dan Universitas Islam Indonesia tapi harus perguruan tinggi terbaik di Asia Tenggara," katanya.
(Tribunpekanbaru.com/.Fernando Sikumbang)
| Dorong Lulusan Siap Hadapi Dunia Kerja, STIKes Pekanbaru Medical Center Gelar Wisuda ke-18 |
|
|---|
| Mahasiswa Penerima Beasiswa ADik Diharapkan Jadi Generasi Nasionalis dan Berdampak |
|
|---|
| PGN Pekanbaru Ajak Mahasiswa FEB UNRI Berinovasi di Sektor Energi dan Kewirausahaan |
|
|---|
| Update Kasus Meninggalnya Pratama Mahasiswa Unila, 8 Orang Jadi Tersangka, Terkuak Penyebab Kematian |
|
|---|
| Pakar: Tagihan PBB Pesantren, Dikhawatirkan Jadi Praktik Korupsi |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.