KPK Geledah Kantor Dinas PUPR Riau, Akses Masuk Dibatasi, Pagar Ditutup

Ringkasan Berita:

• KPK geledah di Kantor Dinas PUPR-PKPP Riau pada Selasa, 11 November 2025, terkait kasus dugaan korupsi dan pemerasan.
• Suasana kantor tampak sepi dan dijaga ketat oleh Brimob, dengan akses keluar-masuk ditutup dan awak media tidak diizinkan masuk.
• Penggeledahan ini merupakan lanjutan dari OTT pada 3 November, yang menjerat Abdul Wahid, Arif Setiawan, dan Dani M Nursalam sebagai tersangka.

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Petugas dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan penggeledahan di Pekanbaru.

Setelah sebelumnya menggeledah kantor gubernur Riau dan rumah dinas Sekdaprov Riau, hari ini, Selasa (11/11/2025) tim dari KPK kembali melakukan penggeledahan di Kantor Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (PUPR-PKPP) Provinsi Riau. 

Pantauan di lapangan, suasana di Kantor Dinas PUPR-PKPP Riau yang berada di Jalan SM Amin, Pekanbaru terlihat sepi.

Dari kejauhan tak terlihat ada aktivitas pegawai seperti hari biasanya. 

Pintu pagar utama menuju gedung lantai 11 itu tertutup rapat.

Tak satu pun pegawai atau tamu diizinkan masuk. 

Beberapa petugas kepolisian berpakaian serba hitam khas seragam brimob dengan senjata laras panjang terlihat berjaga ketat.

Ada yang duduk di pos pemeriksaan, sebagian lainnya berdiri siaga di dekat pintu pagar.

Sejumlah awak media yang mencoba mendekat langsung dihadang oleh petugas dan tidak diizinkan masuk ke dalam. 

Dari pantauan di lapangan, di area parkiran depan gedung terlihat tujuh unit mobil Toyota Innova berwarna hitam terparkir rapi.

Diduga kendaraan tersebut milik tim penyidik KPK yang sedang melakukan penggeledahan di dalam kantor.

Lanjutan OTT KPK

Penggeledahan ini merupakan lanjutan dari operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK terkait kasus dugaan korupsi dan pemerasan yang melibatkan, Gubernur Riau non aktif Abdul Wahid, Kepala Dinas PUPR-PKPP Riau, Arif Setiawan dan Tenaga Ahli Gubernur, Dani M Nursalam.

Ketiga tersangka itu diamankan dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada Senin (3/11/2025) lalu.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, tim KPK tengah menelusuri berbagai dokumen dan barang bukti tambahan yang diduga berkaitan dengan praktik rasuah tersebut.