BBKSDA Riau Telusuri Kebenaran Video Penampakan Harimau Sumatera di Siak

Ringkasan Berita:

• BBKSDA Riau menindaklanjuti beredarnya video penampakan harimau Sumatera di Kampung Benteng Hulu, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak.
• Tim BBKSDA Riau membawa perlengkapan pendeteksi jejak untuk memastikan ada atau tidaknya aktivitas harimau.
• Untuk sementara, BPBD hanya dapat memberikan imbauan kepada warga yang beraktivitas di sekitar lokasi.

TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK -Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menindaklanjuti beredarnya video penampakan harimau Sumatera di Kampung Benteng Hulu, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak.

Selain melakukan analisis terhadap rekaman yang beredar, tim BBKSDA juga turun langsung ke lokasi untuk memverifikasi kebenaran informasi tersebut.

Kepala BBKSDA Riau, Supartono, mengatakan, pihaknya telah berada di lapangan pada Minggu (23/11/2025).

Tim membawa perlengkapan pendeteksi jejak untuk memastikan ada atau tidaknya aktivitas satwa liar di wilayah itu.

“Kami turun ke lokasi dan belum bisa memberikan banyak keterangan,” ujarnya singkat.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Siak, Novendra Kasmara, mengatakan pemerintah daerah belum dapat memastikan keaslian video tersebut.

Identifikasi awal terhadap rekaman menunjukkan adanya tulisan KM 7 pada pipa minyak dalam video, yang mengarah pada lokasi di Kampung Benteng Hulu.

“Kawasan itu berbatasan langsung dengan Taman Nasional Zamrud di Kampung Dayun, Kecamatan Dayun. Wilayah tersebut memang dikenal sebagai jalur lintasan satwa liar dan habitat alami Harimau Sumatera,” jelas Novendra.

Meski demikian, belum ada laporan resmi dari masyarakat maupun pemerintahan kampung terkait keberadaan harimau di sekitar permukiman.

“Karena sampai saat ini belum ada laporan resmi yang masuk kepada pemerintah setempat, maka kami belum bisa melakukan koordinasi dengan BKSDA,” ujarnya.

Warga Diminta Waspada

Untuk sementara, BPBD hanya dapat memberikan imbauan kepada warga yang beraktivitas di sekitar lokasi. Mereka diminta lebih waspada, terutama bagi masyarakat yang pergi ke kebun atau memancing.

Novendra menyebutkan, selama ini tidak pernah terjadi konflik antara warga Benteng Hulu dengan harimau Sumatera. Masyarakat setempat dinilai memahami kondisi lingkungan yang merupakan habitat satwa tersebut.

“Masyarakat di sana sudah terbiasa dan memahami wilayahnya sebagai habitat harimau. Hingga kini tidak pernah ada konflik,” katanya.

Ia mengajak warga tetap tenang dan tidak mudah terpancing oleh informasi yang belum terverifikasi. Jika menemukan tanda-tanda keberadaan satwa liar di sekitar permukiman atau area aktivitas, masyarakat diminta segera melapor kepada pihak berwenang. (Tribunpekanbaru.com/mayonal putra)