Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Wisata Siak

Dari Sungai ke Langit, Merasakan Sensasi Lift Jembatan Siak Riau yang Mencuri Perhatian

Lift yang menempel di tiang lengkung Jembatan TASL Siak, Provinsi Riau menjadi magnet wisata terbaru.

Penulis: Mayonal Putra | Editor: Theo Rizky
Tribunpekanbaru.com/Mayonal Putra
JEMBATAN TASL - Lift yang menempel di dinding luar tiang jembatan TASL berjalan di rel melengkung sesuai bentuk tiang jembatan, Kamis (28/8/2025). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK - Setiap hari, benda itu bergerak naik-turun setinggi 73 meter.

Menempel di tiang lengkung Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah (TASL), Siak Sri Indrapura, lift kaca transparan itu membawa wisatawan menuju puncak menara jembatan termegah di Riau.

Sejak resmi beroperasi untuk umum pada 20 Oktober 2023, lift di Kabupaten Siak, Provinsi Riau itu langsung mencuri perhatian. 

Tidak hanya alat transportasi vertikal, tapi atraksi wisata baru yang memacu adrenalin.

Inilah satu-satunya lift jembatan dengan rel melengkung di Indonesia, yang bahkan sukses mencatatkan rekor MURI setahun kemudian.

Dari bawah, lift tampak seperti kapsul kaca mungil yang merayap mengikuti rel baja.

Dari dalam, panorama Siak terbentang aliran Sungai Siak yang berkilau, kapal tongkang yang perlahan bergerak, hingga hamparan hijau kota istana.

Tiket Murah dengan Sensasi Langka

Yeni, 22 tahun, wisatawan asal Bangkinang, tak kuasa menyembunyikan rasa takjubnya saat pertama kali naik. 

“Tiket Rp30 ribu sepadan dengan pengalaman luar biasa ini,” katanya, Kamis (28/8/2025).

Begitu kabin mencapai puncak, Yeni merasa seperti melayang di atas langit.

Yeni, wisatawan asal Bangkinang duduk menikmati suasana
BERWISATA - Yeni, wisatawan asal Bangkinang duduk menikmati suasana di dalam ruangan puncak menara jembatan TASL Siak, Kamis (28/8/2025).

Namun panorama indah itu tak selalu sempurna. 

Saat Tribunpekanbaru.com ikut naik bersama rombongan wisatawan, kabut putih tipis tampak membatasi pandangan. Itu bukan awan, melainkan asap sisa kebakaran hutan yang masih melanda Riau.

Lawan Fobia di Puncak Menara

Sensasi berbeda dialami Gusti Nirwanda, 28 tahun, pelancong asal Binjai, Sumatera Utara.

Meski mengaku fobia ketinggian, ia tetap nekat mencoba.

Begitu pintu kabin tertutup dan lift mulai bergerak, wajah Gusti menegang.

Tangan kirinya mencengkeram dinding, sementara keringat dingin mengalir dari telapak kakinya.

“Astaga, saya fobia ketinggian, Bang,” bisiknya pada sahabat di sampingnya.

Tapi rasa takut itu segera terbayar ketika pintu kabin terbuka di puncak menara.

“Ini luar biasa. Gak sia-sia naik ke sini,” serunya sambil tersenyum lega. 

Meski menolak menatap kaca kabin lift, Gusti tetap bertahan hingga sampai ke puncak menara. Lebih dari 15 menit ia menikmati pemandangan di puncak menara itu. 

Baca juga: Pulau Rupat, Istana Siak, dan Muara Takus Diusulkan Jadi KSPN, Pesona Riau Siap Mendunia

Baca juga: Mengulik Simbol Tersembunyi Mahkota Sultan Siak, Ada Tulisan "Bala Ruh Tajalli", Ini Maknanya

Magnet Baru Wisata Siak

Bagi Pemerintah Kabupaten Siak, lift ini bukan hanya atraksi, tapi juga simbol kebanggaan. Kepala Bidang Destinasi Dinas Pariwisata Siak, Yance Pasyah, menyebutnya sebagai “magnet wisata baru” di Kota Istana.

Harga tiket Rp30 ribu untuk dewasa dan Rp20 ribu untuk anak-anak, dengan batasan usia minimal 10 tahun.

Jam operasional pun dibatasi,  pukul 09.00–17.00 WIB. 

“Kalau sudah ke Siak tapi belum naik lift, rasanya belum afdal,” kata Yance.

Tak hanya lift, kawasan sekitar pylon juga dikembangkan menjadi ruang publik. Ada taman “Siak Lawo” yang kerap dipadati warga, hingga coffee shop untuk bersantai sambil menunggu giliran naik.

Rekor dan Sejarah

Kehadiran lift kian memperkokoh status Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah (TASL) sebagai ikon.

Dibangun sejak 2002 dan diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2007, jembatan sepanjang 1,2 kilometer itu semula hanya berfungsi sebagai penghubung transportasi.

Yoga, seorang videografer membidik pemandangan dalam ruangan puncak menara
LIFT - Yoga, seorang videografer membidik pemandangan dalam ruangan puncak menara Jembatan TASL Siak, Kamis (28/8/2025).

Kini, dengan menara panoramik dan lift luar ruangnya, TASL menjadi satu-satunya jembatan di Indonesia yang bisa dinikmati dari ketinggian.

Pada 2024, MURI menganugerahkan piagam dan medali untuk kategori jembatan pertama dengan lift penumpang luar ruang yang menempel pada pylon. Piagam itu diserahkan langsung kepada Bupati Siak saat itu di ruang terbuka hijau bawah jembatan.

Dari Kota Istana ke Kota Wisata

Bagi wisatawan seperti Gusti, pengalaman itu meninggalkan kesan mendalam.

Dua hari ia habiskan berkeliling Siak, mengunjungi Istana Asserayah Alhasyimiyah, Skywalk Tengku Buwang Asmara,  taman kota hingga menara jembatan. 

“Worth it semua. Makanan murah, tiket masuk terjangkau, dan orang-orangnya ramah,” ujarnya. 

Kesan itu pula yang ingin terus dijaga pemerintah daerah. Siak, yang dulunya dikenal sebagai kota kerajaan, kini tengah memoles diri menjadi kota wisata.

Lift panoramik di Jembatan TASL menjadi simbol transformasi itu dari kebanggaan masa lalu ke daya tarik masa kini.

Naik turun setinggi 73 meter, lift itu membawa lebih dari sekadar tubuh para penumpangnya. Ia mengangkat citra Siak, dari tepian sungai, ke langit yang lebih tinggi.

(Tribunpekanbaru.com/Mayonal Putra)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved