Kasus Rabies di Riau
4 Korban Gigitan Anjing di Pangkalan Kerinci Timur Kembali Diberikan Vaksin Rabies
Sebanyak empat orang warga dilaporkan digigit anjing di Jalan Keluarga Kelurahan Pangkalan Kerinci Timur dua pekan lalu.
TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Pelalawan Riau kembali memberikan Vaksin Anti Rabies (VAR) kepada warga korban gigitan anjing di Kelurahan Pangkalan Kerinci Timur, Kecamatan Pangkalan Kerinci dua pekan lalu.
Sebanyak empat orang warga dilaporkan digigit anjing di Jalan Keluarga Kelurahan Pangkalan Kerinci Timur dua pekan lalu.
Tim dari Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) dan Diskes bersama perangkat setempat langsung melakukan tindakan.
Disbunak memberikan vaksin terhadap 114 anjing dan kucing milik warga di sekitar lokasi gigitan. Sedangkan Diskes fokus menangani empat warga yang digigit anjing.
"Kemarin empat korban sudah divaksin yang kedua. Ini lanjutan vaksin pertama Minggu lalu," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Diskes Pelalawan, Drg Aulia Rahman kepada tribunpekanbaru.com, Rabu (7/10/2025).
Penyuntikan keempat korban dilakukan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Pangkalan Kerinci. Tim Bidang P2P Diskes dan Puskesmas Pangkalan Kerinci memang memantau secara khusus keempat warga korban gigitan.
Untuk memastikan mendapatkan VAR sesuai dengan prosedur dalam dunia kesehatan.
Baca juga: Vaksin Anti Rabies Bertahap, Diskes Pelalawan Pantau 4 Korban Gigitan Anjing di Pangkalan Kerinci
"Sementara ini tampaknya sudah cukup dua kali disuntik. Tapi kita lihat kondisi korban dan hasil pemeriksaan dokternya. Jika masih perlu, akan disuntik kembali," ungkap Drg Aulia Rahman.
Pantauan sejauh ini, lanjut Aulia, kondisi kesehatan keempat korban masih aman dan belum ada keluhan sejak digigit anjing hingga penyuntikan vaksin pertama maupun kedua. Petugas tetap memantau kondisi para korban sejak suntikan kedua ini.
Penggunaan Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan rabies terhadap keempat korban lantaran anjing yang menggigit dikabarkan mati.
Selanjutnya dilakukan penelusuran ke rumah warga pemilik anjing hingga terungkap penyebab kematian peliharaan tersebut.
"Ternyata anjing itu mati karena dipukul pemiliknya setelah menggigit warga. Sejak itu anjingnya ngak bisa makan lalu mati," tandasnya.
Hanya saja petugas kesehatan tidak ingin mengambil resiko dan berspekulasi jika anjing itu terinfeksi rabies atau tidak. Sehingga menjalankan prosedur tetap penanganan rabies kepada para korban.
(Tribunpekanbaru.com/Johannes Wowor Tanjung)
Sepanjang 2025 Ada 29 Kasus Gigitan Hewan di Kampar, Tak Ada Positif Rabies |
![]() |
---|
Kampar Belum Miliki Laboratorium Rabies Memadai, Begini Prosedur Penanganan Gigitan Hewan Penular |
![]() |
---|
Tercatat Ada 149 Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di Dumai Hingga September 2025 |
![]() |
---|
Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di Kota Pekanbaru Cenderung Menurun Tahun 2025 |
![]() |
---|
Vaksin Anti Rabies Bertahap, Diskes Pelalawan Pantau 4 Korban Gigitan Anjing di Pangkalan Kerinci |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.