Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Program Makan Bergizi Gratis

Program Makan Bergizi Gratis Siak Bergerak, 14 Kecamatan Siap Jalankan 83 SPPG

Data terbaru Badan Gizi Nasional (BGN) Kabupaten Siak mencatat, setidaknya 83 SPPG telah terbentuk

Penulis: Mayonal Putra | Editor: Sesri
Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang
Sejumlah pekerja di SPPG Marpoyan Damai 2 sedang menyajikan menu MBG di ruang pengemasan. Di Siak program MBG ini segera bergulir 

TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Siak terus bergerak. Dari total 14 kecamatan, sebagian besar satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) telah beroperasi dan menyiapkan dapur-dapur bergizi yang tersebar hingga ke kampung-kampung.

Data terbaru Badan Gizi Nasional (BGN) Kabupaten Siak mencatat, setidaknya 83 SPPG telah terbentuk dengan status beragam. Mulai dari sudah operasional, akan running hingga persiapan. 

“Target kami bukan hanya membuka dapur, tapi memastikan anak-anak sekolah dasar dan madrasah mendapatkan asupan bergizi setiap hari,” ujar Lisa Wahari, Koordinator Wilayah BGN Kabupaten Siak, Minggu (5/10/2025).

Ia mengatakan dijalankannya program ini di Siak sebagai bagian dari komitmen nasional untuk menurunkan angka stunting melalui pola makan yang sehat dan terukur. 

Program MBG di Siak tersebar luas, dari Kecamatan Tualang, Kandis, hingga wilayah lainnya seperti Sabak Auh dan Kerinci Kanan. Masing-masing kecamatan memiliki lembaga pelaksana yang bekerja sama dengan yayasan pendidikan, sosial, dan keagamaan.

Di Kecamatan Tualang, terdapat 14 SPPG yang sebagian besar dikelola Yayasan Pendidikan An-Nur, seperti Aneka Kuliner Perawang, Bunda Madinah, dan Aneka Rasa Perawang.

Baca juga: Minim Dapur, Program MBG di Kuansing Tidak Merata

 

Dari jumlah itu, enam di antaranya telah berstatus sudah operasional dengan lokasi di Kelurahan Perawang dan Desa Perawang Barat.

Sementara beberapa seperti Bunga Raya dan masuk kategori akan running menunggu pencairan dana awal. 

Di Kandis, tujuh SPPG aktif melayani masyarakat. Yayasan seperti Riau Pesisir Sejahtera dan Sehat Sehat Bersama menjadi tulang punggung dapur gizi di kawasan ini.

SPPG Pelita Pangan Nusantara akan segera beroperasi di Jalan Raya Kandis KM 79, sementara Jaga Riau Indonesia masih dalam tahap persiapan.

Wilayah Sungai Apit memiliki tiga SPPG yang seluruhnya terafiliasi dengan yayasan lokal, di antaranya Riau Pesisir Sejahtera dan Pelita Pangan Nusantara, dengan dua di antaranya sudah siap menjalankan operasional penuh.

Di jantung Kabupaten Siak, Kecamatan Siak mencatat lima satuan pelayanan aktif. Yayasan Kemala Bhayangkari dan Gizi untuk Rakyat menjadi dua lembaga yang sudah membuka dapur bergizi. Masing-masing di Jalan Panglima Ghimbam dan Jalan Tengku Buang Asmara.

“Untuk wilayah kota, distribusi bahan pangan lebih mudah karena kedekatan dengan pusat logistik. Tantangan kami justru pada standarisasi menu agar tetap bergizi dan disukai anak-anak,” kata Lisa.

Kecamatan Minas dan Dayun pun menunjukkan kesiapan serupa. Di Minas, Yayasan Amanah Gizi Riau akan segera beroperasi di Jalan Yos Sudarso KM 24, sementara di Dayun tiga SPPG telah disiapkan, termasuk Pelita Pangan Nusantara yang berlokasi di Poros Desa Berumbung Baru–Banjar Seminai.

Kesiapan dan Tantangan di Lapangan

Program MBG juga menjangkau kawasan lainnya seperti Lubukdalam, Sabak Auh, Kerincikanan, hingga Mempura.

Di Lubukdalam, SPPG Pemuda Indragiri Hilir sudah mulai beroperasi. Sedangkan dua lainnya, Riau Pusako Jaya dan satu rencana dapur baru, masih tahap perencanaan.

Di Sabak Auh, dua dapur yakni Rauyan Food dan Petasik Riau Perdana dijadwalkan akan segera berjalan setelah dana awal disalurkan.

Sementara itu, di Kerincikanan, yayasan seperti Imbo Putui Bertuah dan Baiturrahmah Rimbo Panjang bersiap menjalankan program di Simpang Perak Jaya dan Desa Delima Jaya.

Adapun di Mempura, dua dapur yakni Pelita Pangan Nusantara dan Payung Bersama Kita telah berstatus sudah operasional dan melayani dari Jalan Jendral Sudirman hingga kawasan Benteng Hulu.

Dari puluhan lembaga pelaksana, dua yayasan mencatatkan peran terbesar di Siak. Yaitu Yayasan Pendidikan An-Nur dan Yayasan Pelita Pangan Nusantara.

Keduanya aktif di hampir separuh kecamatan, menjadi mitra pemerintah dalam membangun dapur bergizi dengan standar nasional. Mulai dari fasilitas penyimpanan bahan pangan, tenaga masak bersertifikat, hingga sistem distribusi ke sekolah penerima manfaat.

“Pendidikan An-Nur memegang peran besar karena mereka sudah punya jaringan sekolah dan tenaga lapangan yang paham gizi anak. Sedangkan Pelita Pangan Nusantara unggul dalam aspek manajemen dapur kolektif,” jelas Lisa.

Lisa menegaskan, MBG di Siak tidak hanya proyek penyedia makanan, tapi gerakan sosial.
Program ini melibatkan kader PKK, guru, dan masyarakat untuk ikut mengawasi dan memastikan anak-anak tidak hanya kenyang, tetapi sehat.

“Kami ingin menciptakan budaya makan bergizi di lingkungan keluarga. Jadi meski program ini dari pemerintah, semangatnya tetap gotong royong,” ujarnya.

Dengan jumlah dapur yang terus bertambah dan kolaborasi lintas yayasan yang kuat, Kabupaten Siak diharapkan menjadi salah satu model pelaksanaan MBG paling terintegrasi di Riau.

 Status SPPG MBG Siak sebanyak 83 unit, yang sudah operasional 34, akan running / menunggu VA, 21 tahap persiapan /perencanaan 28.

Sementara yayasan  dominan adalah Pendidikan An-Nur, Pelita Pangan Nusantara, Riau Pesisir Sejahtera, dan Gizi Untuk Rakyat. Wilayah paling aktif adalah Tualang, Kandis, Siak dan Dayun.

(Tribunpekanbaru.com/mayonal putra)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved