Foto Ini Jadi Alasan Peraih Pulitzer Bunuh Diri
Kevin Carter, tewas bunuh diri tiga bulan kemudian.Foto ini diambil pada 1994 selama kelaparan di Sudan melanda.
Penulis: | Editor:
TRIBUNPEKANBARU.COM - Foto peraih Hadiah Pulitzer tahun 1994 menampilkan seorang anak kecil kurus kering dengan latar belakang seekor burung pemakan bangkai hingga kini masih meninggalkan kontroversi.
Ini ditambah lagi foto itu dikaitkan dengan fotografer yang menjepretnya, Kevin Carter, tewas bunuh diri tiga bulan kemudian. Foto ini diambil pada 1994 selama kelaparan di Sudan melanda.
Foto itu dibuat bukan di tempat terpencil, melainkan pada sebuah acara pembagian makanan. Bahkan, Carter berlutut sekitar 20 menit di depan anak itu.
Ia memotret beberapa kali hingga tiba-tiba seekor burung pemakan bangkai hinggap sebagai latar belakang. Carter, dikutip dari Wikipedia, juga sempat menunggu agar sang burung pemakan bangkai tersebut mengembangkan sayapnya untuk mendapatkan foto lebih dramatis.
Selain itu, orangtua atau kerabat si anak juga berdiri tak jauh dari situ, sibuk meraih pembagian makanan. Seusai memotret, Carter juga sempat mengusir sang burung pemakan bangkai.
Cerita disampaikan Joao Silva bersama Carter berada di tempat pemotretan, seperti dituturkan kepada penulis Jepang, Akio Fujiwara, dan dimuat dalam buku berjudul The Boy who Became a Postcard (terbitan Ehagakini Sareta Shonen).
Saat itu, 11 Maret 1993, Carter dan Silva mendarat di bagian utara Sudan untuk meliput kelaparan parah sedang terjadi di sana. Mereka berdua turun dari pesawat PBB akan menurunkan bantuan pangan.
Tim kesehatan PBB memberi tahu keduanya, mereka akan tinggal landas lagi 30 menit kemudian. Dalam 30 menit itu, tim PBB memang membagi-bagikan makanan.
Carter dan Silva cukup terkesima melihat orang-orang kelaparan berebut makanan pembagian. Anak yang dipotret Carter pun dipotret Silva, walau tidak dipublikasikan. Menurut Silva, Carter memotret dari jarak sekitar 10 meter dan di belakang Carter adalah suasana orang ramai berebut makanan.
Satu yang penting dari kejadian itu adalah seusai memotret, Carter duduk di bawah pohon dan tampak tertekan.
”Dia berkata rindu dan ingin memeluk Megan, putrinya,” kata Silva. Carter memang punya seorang anak perempuan bernama Megan, kelahiran 1977, di luar nikah dengan Kathy Davidson, seorang guru sekolah.
Carter juga menangisi kematian sahabatnya, Ken Oosterbroek, sesama fotografer jurnalistik, meninggal saat meliput sebuah kerusuhan. Nama Ken juga disebutkan dalam surat ditulisnya itu.
Carter bunuh diri 27 Juli 1994 beberapa pekan setelah meraih Hadiah Pulitzer, Kevin Carter mengendarai mobilnya ke Braamfontein, kawasan biasanya digunakan untuk tempat bermain.
Disana ia lalu melakukan bunuh diri dengan cara mengalirkan pipa knalpot mobilnya ke jendela di sisi pengemudi. Ia lalu meninggal karena keracunan karbon monoksida.
Pada waktu bunuh diri pun, surat ditinggalkan Carter berisi tulisan sebagai berikut: I am depressed … without phone … money for rent … money for child support … money for debts … money!!! … I am haunted by the vivid memories of killings and corpses and anger and pain … of starving or wounded children, of trigger-happy madmen, often police, of killer executioners…I have gone to join Ken if I am that lucky…