Mau Pulang Mudik, Pria Ini Justru Tewas Ditimpa Beton Setengah Ton
Ia mendapatkan tawaran membongkar bangunan, dan upahnya rencananya digunakan untuk tambahan bekal
TRIBUNPEKANBARU.COM - Sorot mata Sukamto tampak sayu saat mendatangi proyek bangunan di bengkel Alaska, Bahbatuh, Gianyar, Bali, Kamis (22/6/2017).
Dia terus memeluk erat istrinya, Masriva, yang menangis histeris.
Mereka tak pernah menyangka niat baik anaknya, Ali (18), untuk mencari bekal tambahan mudik ke Surabaya berujung tragis.
Ali tewas tertimpa beton seberat setengah ton.
Informasi dihimpun Tribun Bali, awalnya Ali bersama dua orang temannya merobohkan pondasi beton pada bangunan tersebut.
Beton ini memiliki ketinggian mencapai lima meter.
Setelah beton itu dipotong, mereka pun merobohkannya ke tanah dengan cara ditarik menggunakan tali.
Namun, karena kurang hati-hati, korban yang saat itu berada di atas pondasi beton ikut tertarik, dan terpelanting ke bawah.
Nahas, karena terjatuh mendahului beton yang dirobohkan, korban pun terhimpit material bangunan itu.
Korban tewas di tempat lantaran luka berat di kepala.
“Saat kerja, kami tidak pakai alat keamanan. Sebelumnya sudah biasa mengerjakan seperti ini. Tapi mungkin takdir, malah berujung seperti ini,” ujar Ipul (20) rekan kerja korban.
Ibu korban, Masriva, tidak henti-hentinya menangisi kepergian anaknya.
Ia tak kuasa kehilangan putra kesayangannya itu.
Seharusnya saat ini Masriva bersama suaminya serta Ali sudah berada dalam perjalanan mudik ke Surabaya.
Namun, Rabu (21/6/2017), Ali meminta mudik diundur sehari.