Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Tak Miliki Dokumen Lengkap, Namibia Lakukan Pemakaman Masal Jasad Pekerja Asing

Empat mayat pria dan tiga wanita lainnya tidak dapat diidentifikasi karena kurannya dokumen indentitas

Penulis: Rika Apriyanti | Editor: Rika Apriyanti
kolase Tribun Pekanbaru
Ilustrasi kuburan masal 

TRIBUNPEKNBARU.COM -- Kematian pekerja asing terutama ilegal menyebabkan mereka sulit diidentifikasi.

Dilansir dari Allafrica.com pada Kamis (15/2/2018) hal ini lah yang terjadi di Namibia.

Tujuh mayat tak dikenal yang diyakini berasal dari Zambia tidak ada yang mengklaim di rumah mayat di Katima Mulilo.

Pihak berwenang telah berhasil mengidentifikasi jenazah lainnya seperti Oscar Mumbula (48) yang meninggal pada 25 Desember 2013.

Baca: Polisi Lakukan Pengembangan Terkait Penangkapan Pria yang Kedapatan Bawa Sabu di Selangkangan

Empat mayat pria dan tiga wanita lainnya tidak dapat diidentifikasi karena kurannya dokumen indentitas.

Gubernur regional Zambezi Lawrence Sampofu mengatakan pada The Namibian bahwa pihaknya memiliki kesulitas dalam melacak keluarga almarhum karena mereka tidak memiliki dokumen identitas.

"Kurangnya identifikasi formal pekerja Zambia yang dipekerjakan di Namibia telah berlangsung sejak tahun 1980an hingga hari ini," kata Zambezi.

Baca: Ambil Sabu di Pekanbaru untuk Dibawa Ke Jakarta, Segini Upah yang Diterima Pelaku

"Tidak ada manusia yang layak untuk diklasifikasikan tidak berkeluarga selama masa kematian karena mereka memiliki keluarga di suatu tempat. Pada tahun 2013/2014, kami bersama dengan pejabat Zambia, memiliki pemakaman massal dari 14 jasad tak dikenal yang kami duga sebagai warga Zambia di Katima Mulilo, yang sangat menyedihkan," tambahnya

"Kami juga menyadari bahwa para majikan meninggalkan karyawan ini begitu mereka sakit.

"Ini bukan cara untuk memperlakukan pekerja kita setelah mereka memberikan layanan mereka kepada anda. Karena itu, Anda harus memastikan Anda tahu dari mana asalnya, dan hubungi keluarga mereka pada saat dibutuhkan, "katanya.

Baca: Roro Fitria Ditangkap, Berikut 7 Sumber Uang Sang Nyai, Jalankan Ritual dan Pernah Jual Gunung

Zambezi mengatakan mempekerjakan orang-orang yang tidak memiliki identifikasi yang tepat sebagai penggembala ternak dan pekerja rumah tangga adalah perdagangan manusia.

"Anda tidak bisa menerima mereka begitu saja atas nama buruh murah karena anda tidak tahu apakah orang ini buron dari hukum atau tidak," kata gubernur tersebut.

Sampofu menambahkan bahwa setiap gembala ternak atau pekerja rumah tangga Zambia harus didaftarkan pada kepala desa dan dewan distrik, sementara salinan dokumen identitas mereka harus diserahkan ke rumah tangga dan polisi.

(Tribunnews/ Rika Apriyanti)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved