Diminta Bongkar Sendiri Lapaknya, Pedagang Pasar Pagi Arengka: 'Saya Ikhlas, Tapi. . . '
Seorang pedagang Pasar Pagi Arengka mengatakan akan mengikuti peraturan dengan sukarela untuk membongkar sendiri lapak dagangannya pada Selasa.
Penulis: Theo Rizky | Editor: Ariestia
Laporan Fotografer Tribun Pekanbaru, Theo Rizky
TRIBUNPEKANBARU.COM - Seorang pedagang Pasar Pagi Arengka mengatakan akan mengikuti peraturan dengan sukarela untuk membongkar sendiri lapak dagangannya pada Selasa (6/3/2018).
Namun kesediaan tersebut dengan syarat, proyek yang digadang-gadang akan mengatasi kemacetan tersebut tidak ditunda-tunda lagi dan serius dikerjakan.
Pedagang itu mengaku telah menerima surat edaran dari aparat berwenang untuk membongkar sendiri lapak dagangannya, Selasa.
"Kalau langsung dikerjakan tidak apa-apa saya ikhlas, tapi kalau sudah dibongkar terus tidak dikerjakan, pedagangnya nanti akan kembali lagi," ujar wanita penjual sayur mayur yang enggan disebutkan namanya tersebut.
Baca: Ini Fakta Mengapa LADYBOY Banyak di Thailand, Ternyata Untuk Menebus Dosa dan Reinkarnasi
Menurutnya selama ia berdagang disana, surat sejenis sudah sering diterimanya namun pengerjaannya tidak kunjung tiba.
"Rencananya mau bikin ini, mau bikin itu, tapi belum ada juga yang jadi. Ya pedagangnya kembali lagi dagang disini," tambahnya.
Ia menjelaskan bahwa pada hari ini ia akan membongkar sendiri tempat dagangnya.
Baca: Satpol PP Minta Pedagang Pasar Pagi Arengka Bongkar Sendiri Lapaknya
Namun ia belum mengetahui akan kembali berjualan di pasar mana karena belum mendapat tempat.
Di Pasar Pagi Arengka ini dirinya setiap hari membayar Rp 6-7 ribu untuk uang kebersihan dan bila ia dialokasikan ke pasar lain ia tidak keberatan.
"Tapi proyeknya harus dikerjain ya," katanya lagi.
Diberitakan sebelumnya, ratusan aparat Satpol PP Kota Pekanbaru bersama instansi terkait memberikan surat peringatan kepada para pedagang di Pasar Pagi Arengka, Pekanbaru, Selasa (6/3/2018).
Dalam surat edaran tersebut, pemerintah kota memberikan batas akhir pada hari ini agar para pedagang dapat membongkar sendiri lapak maupun bangunannya.
Sebab di wilayah itu akan ada pembangunan fly over untuk mengatasi kemacetan kendaraan yang sudah berlangsung lama.
Bila hari ini pedagang tidak membongkar sendiri lapaknya, maka keesokan harinya tim gabungan akan membongkar paksa.
Tim gabungan teridiri dari aparat TNI, Polri, Satpol PP Provinsi, Dinas PUPR Provinsi Riau serta intansi terkait lainnya.