RSF Inisiasi Minimalisir Konflik Manusia dengan Harimau, Ini yang Akan Dilakukan
RSF menginisiasi pembentukan standar operasional prosedur (SOP) atau strategi untuk meminimalisir konflik antara manusia dan harimau
Penulis: Rizky Armanda | Editor: Budi Rahmat
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Rizky Armanda
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Rimba Satwa Foundation (RSF) menginisiasi pembentukan standar operasional prosedur (SOP) atau strategi untuk meminimalisir konflik antara manusia dan harimau, khususnya di daerah ekosistem hutan Senepis.
Hal ini dibahas khusus disebuah pertemuan di salah satu hotel di Ujung Tanjung, Rohil dengan mengundang sejumlah stakeholder terkait, Senin (5/3/2018).
Baca: HEBOH Babi Hutan Masuk Masjid, Lalu Kejar Anak-anak dan Lukai Seorang Jemaah
Baca: Usai Dibesuk Istri Gembong Narkoba Ini Pegang Senjata Api, Dor. . . 17 Selongsong Berserakan
Strategi untuk tingkat tapak ini dinilai perlu dilakukan agar harimau Sumatera yang ada di Senepis tidak punah.
Kemudian tidak merugikan juga bagi masyarakat yang ada di zona transisi ekosistem hutan Senepis.
"Penyusunan SOP dalam penyelarasan strategi mitigasi konflik antara manusia dan harimau di tingkat tapak sangat penting dilakukan, sehingga konflik bisa diminimalisir," ujar Zulhusni Syukri selaku Direktur RSF.
Baca: Tinjau Lokasi Banjir di Cipta Karya, Ayat Cahyadi Dapati Fakta Ini
Lanjut Zulhusni, masyarakat yang ada di kawasan Senepis sebagai penerima dampak langsung dari rusaknya habitat harimau sumatera juga harus dilibatkan dalam strategi mitigasi ini.
Hal ini juga bertujuan untuk membuka kembali paradigma masyarakat tentang pentingnya kawasan hutan.
"Kita juga melibatkan masyarakat yang pernah menjadi korban dari harimau Sumatera. Baik keluarga korban jiwa, korban selamat bahkan warga yang sering melihat harimau sumatera langsung di kawasan senepis itu sendiri," beber Zulhusni lagi.
Misalnya Sunarti, salah seorang korban selamat dari serangan harimau.
Baca: 60 Tokoh Masyarakat Ini Siap Kawal Pemilu Damai di Siak
Warga Desa Jumroh ini mengisahkan, pada tahun 1999 lalu, kejadian penyerangan oleh harimau itu hampir merenggut nyawanya.