Kampar
Baru 2 Tahun Tinggal di Kampar Remaja 13 Tahun Jadi Korban Rudapaksa, Begini Perasaan Keluarga
Keluarga tampaknya sulit menerima kenyataan pahit yang dialami MH, remaja 13 tahun diduga korban rudapaksa yang melahirkan.
Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Sesri
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Nando
TRIBUNPEKANBARU.COM, BANGKINANG - Keluarga tampaknya sulit menerima kenyataan pahit yang dialami MH, remaja 13 tahun diduga korban rudapaksa yang melahirkan.
Kendati begitu, keluarga ihlas menyambut kehadiran bayi perempuan HY sebagai anggota keluarga mereka yang baru.
RN, 21 tahun, abang MH, tak dapat menggambarkan perasaan keluarga atas nasib adiknya.
"Emosi, marah, sedih, campur-campurlah. Nggak tau gimana perasaan kami sekarang," ungkapnya, Jumat (9/3/2018).
Orang tuanya sangat sedih. Bahkan keluarga besar di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara yang tahu kejadian ini, juga sangat geram.
Kata dia, keluarga berharap polisi dapat mengungkap pelaku dan diberi hukuman seberat-beratnya.
RN menyadari sulitnya mengungkap pria bejat. Sebab, kejadian itu sudah lama.
Baca: Tekad Kuat Remaja 13 Tahun Melahirkan di Kampar, Sayangi dan Ingin Rawat Bayi Pelangi
Baca: 8 Fakta Remaja 13 Tahun di Kampar yang Melahirkan, Diancam hingga Tak Tahu Sedang Hamil
Sekitar Agustus 2017, jika dihitung mundur tujuh bulan dari usia kandungan MH yang lahir prematur, Senin (5/3/2018) lalu.
Menurut RN, selama hamil, sama sekali tidak ada keanehan pada adiknya itu.
Termasuk MH sendiri tidak pernah mengeluh sakit pada perutnya.
"Dia (MH) memang pendiam," katanya.
RN mengatakan, MH dan orang tuanya baru sekitar dua tahun tinggal di Kilometer 11 Jalan Garuda Sakti Desa Karya Indah Kecamatan Tapung.