Sasar Anak Umur Bawah 15 Tahun Ini Jadwal Kampanye Imunisasi Measles Rubella di Riau

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Ikhwanul Rubby

Tribunpekanbaru.com, PEKANBARU- Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru bersama Kementerian Kesehatan, Ikatan Dokter Anak Indonesia dan Dinas Kesehatan Provinsi Riau menggelar Seminar Medis di Rumah Sakit Awal Bros, Rabu (25/4/2018).

Dalam seminar tersebut membahas tentang Measles Rubella, yang saat ini tengah digalakkan pemerintah untuk pengentasannya di Indonesia.

Acara ini dihadiri oleh para praktisi kesehatan, dokter umum, dokter anak dan masyarakat umum.

Kepala Seksi Imunisasi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, dr Made Yosi Purbadi MKM mengatakan dari tahun 2017 kementrian tengah fokus untuk mengentaskan penyakit Measles Rubella pada anak-anak.

Dari tahun 2017 hingga 2018 ini kementerian melakukan program kampanye Imunisasi Measles Rubella diseluruh Indonesia.

Baca: Sumur Minyak Meledak, Titik Api Semburan Sulit Dipadamkan, Harus Gunakan Cara Ini

Baca: TERKUAK. . .Usai Bunuh Istri Sendiri, Pelaku Abadikan Jasadnya 2 Kali Pakai Kamera Handphone

Baca: Lima Pelajar di Pekanbaru yang Tercyduk Pesta Narkoba di Rumah Kosong Akhirnya Direhabilitasi

Di tahun 2018 ini program kampanye ini fokus pada daerah luar pulau Jawa setelah tahun sebelumnya difokuskan di daerah tersebut.

Untuk Provinsi Riau kampanye ini akan digalakkan pada bulan Agustus dan September, menyasar anak umur dibawah 15 tahun.

Ia mengatakan pada pelaksanaan kampanye di Jawa, permasalahan untuk suksesnya program ini karena adanya kelompok anti vaksin, kejadian paska imunisasi dan pemberitaan buruk ke masyarakat.

"Kita optimis pelaksanaan di Riau bisa sukses menekan angka masyarakat tervaksin hingga mencapai 95 persen," pungkasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir mengatakan secara global karena penyakit Measles Rubella sebelum adanya vaksin dan imunisasi ada 592 ribu pertahun pada tahun 2000.

Setelah ditemukannya imunisasi untuk Measles Rubella ini angka kematian global karena penyakit tersebut berhasil ditekan hingga angka 115 ribu pertahun pada 2014.