Mahfud MD: Hati Saya Tersayat dan Menangis Lihat Persekusi di CFD
Sejumlah masyarakat mengenakan kaos #2019GantiPresiden dan #DiaSibukKerja di Car Free Day (CFD) Bundaran HI, Jakarta
TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Sejumlah masyarakat mengenakan kaos #2019GantiPresiden dan #DiaSibukKerja di Car Free Day (CFD) Bundaran HI, Jakarta, Minggu (29/4/2018).
Terdapat peristiwa dimana seorang ibu yang mengenakan kaus putih dan anaknya dengan kaos merah dengan tulisan #DiaSibukKerja dipersekusi oleh massa.
Mendapat laporan tersebut, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD angkat bicara.
Baca: Libur Panjang Terancam Batal? Banyak Diprotes, Menteri PAN-RB Kaji Ulang Aturan Libur Lebaran
Baca: Sering Dibully, Pria Ini Kemudian Ngamuk Lalu Tikam Siswa Sekolah, 9 Tewas dan 10 Luka-luka
Baca: 5 Langkah Mudah Sadap WhatsApp Pacar dari Jarak Jauh, Cocok Buat yang Lagi LDR
Menurut Mahfud, memilih presiden adalah hak pribadi namun tetap ada mekanisme konstitusionalnya.
Mahfud juga menyayangkan terjadinya peristiwa tersebut dan berharap bahwa video itu adalah hoax.
"Mau ganti Presiden itu hak, mau mempertahankan Presiden itu hak. Silahkan saja, itu ada mekanisme konstitusionalnya.
Tapi hati saya sangat tersayat dan menangis jika ada ibu yg hanya berduaan dengan anaknya dipersekusi ramai-ramai.
Mudah-mudahan video yang menyayat hati itu hanya hoax karena montase."
Baca: Buktikan Dirinya Tak Bersalah, Fredrich Yunadi Siapkan 10 Profesor
Sebelumnya, Mahfud melihat video yang diunggah oleh Ketua DPP PSI, Tsamara Amany Alatas.
Wanita yang diketahui bernama Susi Ferawati dan anaknya yang mengenakan kaos dengan tulisan #DiaSibukKerja terlihat dikerumuni beberapa orang pria.
Pria-pria yang mengerumuni tampak mengibaskan uang di depan wajah Susi.