Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Ledakan Meriam Lelo di Kampar

Ini Penjelasan Raja Gunung Sahilan Soal Ledakan Meriam Lelo yang Memakan Korban

Inilah penjelasan Raja Gunung Sahilan terkait ledakan meriam lelo. ia juga merasa kesal karena UAS yang tidak jadi hadir

Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Budi Rahmat
Tribun Pekanbaru
Insiden meledaknya Lelo di kompleks Istana Kerajaan Gunung Sahilan Desa Sahilan Darussalam Kecamatan Gunung Sahilan memakan korban jiwa, Rabu (9/5/2018). Seorang warga meninggal terkena serpihan Lelo. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, BANGKINANG - Acara yang dirancang untuk Sempena 1 Tahun Raja Gunung Sahilan, Tengku Muhammad Nizar, buyar karena Meriam Lelo pecah dan memakan korban jiwa, Rabu (9/5/2018).

Seluruh rangkaian acara yang sudah dipersiapkan panitia akhirnya batal.

Nizar tidak begitu mempersoalkan prosesi adat Setahun Raja Gunung Sahilan terpaksa dihentikan.

Ia tampaknya kesal karena Ustadz Abdul Somad batal hadir yang diundang memberi ceramah pada Tabligh Akbar.

Tanpa insiden itu, sebenarnya acara tersebut tidak akan berjalan seperti yang telah dipersiapkan.

Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara meledaknya meriam Lelo di Kampar
Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara meledaknya meriam Lelo di Kampar (ist)

Baca: Camat Gunung Sahilan Ungkap Detik-detik Ledakan Meriam Lelo, Suara Teriakan, Serpihan Beterbangan

"Sebenarnya puncaknya itu, Tabligh Akbar yang ceramah Ustadz Abdul Somad. Tapi batal hadir," kata Nizar dihubungi, Rabu sore.

Ia diberitahu UAS batal hadir pada Rabu pukul 09.00 WIB.

Padahal persiapan acara sudah matang.

"Tim Pak Somad bilang, kecil kemungkinan bisa hadir," ungkap Nizar saat ditanya soal kelanjutan acara.

Ia sudah mengundang UAS sejak November 2017 lalu untuk Perayaan Setahun dirinya sebagai Raja Gunung Sahilan yang jatuh pada Januari 2018.

Baca: Ledakan Meriam Lelo di Kampar, Kerajaan Gunung Sahilan Siap Bantu Korban

Demi menyesuaikan waktu UAS, pihaknya mengalah acara diundur ke bulan Mei.

"Kita maklum juga, kan. Jadwal beliau padat," katanya.

Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara meledaknya meriam Lelo di Kampar
Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara meledaknya meriam Lelo di Kampar (ist)

Menurut Nizar, UAS satu sisi didesak hadir pada Hari Lahir Nahdatul Ulama di Pekanbaru.

Akhirnya UAS batal hadir di kedua acara.

‎"Karena beliau dipaksa-paksa hadir, di situ (Harlah NU) ada Jokowi (Joko Widodo). Batallah ke keduanya. Jadinya kami yang korban," sesalnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved