Ledakan Meriam Lelo di Kampar
Terakhir Dipakai pada Penobatan Raja Tahun Lalu, Lelo yang Meledak Sudah Ada Sejak Kerajaan Berdiri
Lelo diketahui terakhir dipakai pada Penobatan Tengku Muhammad Nizar Yang Dipertuan Agung sebagai Kerajaan Gunung Sahilan, Minggu (27/1/2017) lalu.
Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Sesri
Laporan Wartawan TribunPekanbaru.com, Nando
TRIBUNPEKANBARU.COM, BANGKINANG - Meriam Lelo Kerajaan Gunung Sahilan yang memakan korban telah menggemparkan Kampar. Belum diketahui pasti penyebab Lelo pecah saat diletuskan dalam acara kerajaan, Rabu (9/5/2018).
Lelo digunakan pada setiap acara kerajaan sejak turun-temurun.
Raja Gunung Sahilan, Tengku Muhammad Nizar menyatakan Lelo adalah milik kerajaan. Ia menyebutkan, Lelo terbuat dari Tembaga.
Nizar sendiri tak tahu secara pasti tahun berapa Lelo itu dibuat.
"Kalau saya tanya orang-orang tua, sudah ada sejak Kerajaan ada. Saya kurang tahu juga," katanya.
Ia juga tidak tahu pasti sudah berapa kali Lelo digunakan.
Lelo diketahui terakhir dipakai pada Penobatan Tengku Muhammad Nizar Yang Dipertuan Agung sebagai Kerajaan Gunung Sahilan, Minggu (27/1/2017) lalu.
Lelo diletuskan menyambut kedatangan Raja yang akan dinobatkan.
Merujuk referensi yang ada, Kerajaan Gunung Sahilan berdiri pada tahun 1700 silam.
Jika benar sudah ada sejak Kerajaan berdiri seperti yang dikemukakan oleh Tengku Nizar, maka Lelo sudah berusia lebih dari 300 tahun.
Baca: Ini Penjelasan Raja Gunung Sahilan Soal Ledakan Meriam Lelo yang Memakan Korban
Baca: Camat Gunung Sahilan Ungkap Detik-detik Ledakan Meriam Lelo, Suara Teriakan, Serpihan Beterbangan
Baca: Ledakan Meriam Lelo di Kampar, 1 Orang Tewas, Ini Nama Korban Sesuai Keterangan Resmi Polda Riau
Baca: Satu Lagi Korban Ledakan Meriam Lelo Gunung Sahilan Meninggal
Dua korban meninggal
Korban meninggal terkena ledakan Meriam Lelo bertambah. Satu orang korban luka akhirnya meninggal setelah dirawat di Rumah Sakit Syafira Pekanbaru, Rabu (9/5/2018) malam.
Adalah Rafika Alni, 16 tahun, warga Desa Gunung Sahilan Kecamatan Gunung Sahilan. Saat kejadian, pelajar yang diketahui Siswa SMK Negeri 1 Gunung Sahilan itu mengenakan seragam Pramuka.
"Meninggalnya sekitar jam 9," kata Wilham, seorang warga ketika dikonfirmasi, Rabu malam. Sampai pukul 23.00 WIB, jenazah masih di RS Syafira dan siap-siap dibawa ke rumah duka di Gunung Sahilan.
