Bom di Surabaya
Pelaku Teror di Surabaya Ternyata Anak dari Pengusaha dan Orang Terpandang
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengunjungi lokasi ledakan di Mapolrestabes Surabaya.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengunjungi lokasi ledakan di Mapolrestabes Surabaya.
Bom bunuh diri meledak di pos jaga markas polisi tersebut sekitar pukul 08.50 WIB.
Hingga kini awak media tak bisa mendekat ke lokasi kejadian, termasuk mewawancarai Kapolri terkait aksi teror ini.
 
Dari rekaman CCTV, ledakan berasal dari pengedara sepeda motor.
Simak video kedatangan Kapolri ke Mapolrestabes Surabaya;
Ledakan di Mapolrestabes diduga merupakan aksi lanjutan dari teror yang terjadi pada tiga Gereja di Surabaya, Minggu (13/5/2018).
Dilansir dari Tribun Jatim, satu di antara pelaku berasal dari Bayuwang. Dia adalah Puji Kuswati (43).
Puji adalah pelaku yang meledakkan diri bersama dua anaknya di Gereja Kristen Indonesia (GKI), Jalan Diponegoro, Surabaya.
Orangtua Puji, yakni pasangan H Koesni dan Hj Minarti Isfin merupakan orang terpandang di Dusun Krajan, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi. Mereka adalah pengusaha jamu tradisional.
Saat kepala desa Tembokrejo, Sumarto, beserta jajaran mengunjungi rumah keluarga Puji, kedua orangtuanya menutup diri.
Hanya perwakilan dari pihak keluarga, Rusiono, yang mendampingi perangkat desa.
"Kami sangat terpukul mengetahui kabar ini," ujar Rusiono, perwakilan keluarga, kepada wartawan, Senin (14/5/2018).
Rekaman CCTV Ledakan di Gereja;
Menurut Rusiono, pihak keluarga sangat shock mendengar kabar ini. Keluarga tidak menduga Puji beserta anak-anaknya harus berakhir seperti ini.
Menurut Rusiono, selama ini pihak keluarga tidak setuju Puji menikah dengan suaminya, Dita Upriyanto.
			