Ini Proses Ledakan C-4, Bom yang Meledakkan Jasad Altantuya 'Selingkuhan' Najib Razak

Kasus Altantuya merupakan pembunuhan yang dilakukan oleh para penculik dengan dibunuh serta ditembak dua kali.

Shutterstock
Ilustrasi bom 

TRIBUNPEKANBARU.COM Kasus pembunuhan Altantuya Shaariibuu kembali mencuat setelah Presiden Mongolia mendesak Mathatir untuk mengusutnya.

Kasus Altantuya merupakan pembunuhan yang dilakukan oleh para penculik dengan dibunuh serta ditembak dua kali.

Tidak sampai disitu, jasad Altantuya kemudian diledakkan dengan bom C-4, bom militer di Malaysia.

Dilansir Tribunwow dari Science How Stuff Works, Jumat (1/6/2018), bom C-4 merupakan bom plastik eksplosif dengan efek ledakan besar.

Bentuknya padat, bisa seperti tongkat kecil atau persegi dan bisa diledakkan dengan menggunakan timer, remote control, kontak kunci, dan sebagainya, diproduksi di Amerika dan Eropa.

Bagi pengamat bom, C-4 ini memiliki kekuatan yang besar untuk menghancurkan daerah sekitarnya.

"Pada tingkat ledakan ini sangat tidak mungkin untuk menghindarinya dengan berlari cepat seperti yang biasa ada di film laga," tulis Science How Stuff Works.

Altantuya Shaariibuu ()

Baca: PPP: KPU Harus Siap Tanggung Risiko Bila Ngeyel Mantan Napi Koruptor Dilarang Jadi Calon Legislatif

Baca: Ustadz Kembar Tiga Tabligh Akbar di PKM UR Gobah

Baca: Butuh 3 Hari dan 22 Orang untuk Menghitung Uang Najib Razak yang Banyaknya 5 Truk Itu

Baca: Mahfud MD Apresiasi Mahathir Cekal Najib Razak, Fahri Hamzah Berkomentar, #SandiwaraOTT

Baca: Waw, Istri Najib Razak Diduga Hendak Sembunyikan 50 Tas Hermes Birkin Miliknya, Harganya. . .

Ledakan ini memiliki dua fase.

Altantuya Shaariibuu
Altantuya Shaariibuu ()

Fase yang pertama mengakibatkan kerusakan serta menciptakan daerah bertekanan rendah di sekitar ledakan.

Setelah ledakan, gas yang dikeluarkan juga bisa merusak daerah sekitar.

Walaupun dalam jumlah kecil, bom C-4 ini sudah bisa membunuh beberapa orang.

Satu pon bom ini membunuh beberapa orang, sedangkan bom dengan berat 3 pon atau 1.5 kg berpotensi menghancurkan sebuah truk.

Bom C4 sangat sensitif, digunakan hanya untuk kepentingan militer.

Baca: Buaya Nyangkut di Jaring, Kakek Nelayan di Pelalawan ini Malah Bawa Pulang

Baca: Ngaku Honor di Hitam Putih Tak Dibayar, Jane Shalimar Malu Sendiri Usai Fakta Aslinya Terkuak?

Baca: Festival Perang Air Selat Panjang Masuk Nominasi Anugerah Pesona Indonesia 

Seperti di Vietnam, tentara menggunakan bom dan granat berbasis C-4 untuk dimasukkan dalam retakan dinding yang berat agar dapat meruntuhkan dinding tersebut.

Saat ini militer Amerika Serikat menjadi produsen utama C-4 dan secara ketat menjaga pasokannya.

Halaman
12
Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved