Indragiri Hulu
Diduga Alami Depresi, Seorang Pria di Inhu Nekat Gantung Diri
Warga Kecamatan Pasir Penyu, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) digegerkan dengan penemuan mayat seorang laki-laki tewas tergantung
Penulis: Bynton Simanungkalit | Editor: Budi Rahmat
Laporan Wartawan Tribuninhu.com Bynton Simanungkalit
TRIBUNINHU.COM, RENGAT - Warga Kecamatan Pasir Penyu, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) digegerkan dengan penemuan mayat seorang laki-laki tewas tergantung di dalam rumahnya yang berlokasi di Dusun 3 Tanah Jugruk, Desa Serumpun Jaya, Kecamatan Pasir Penyu, Kabupaten Inhu.
Berdasarkan informasi yang diterima dari Kapolsek Pasir Penyu, Kompol Dwi Kormal korban yang kemudian diketahui berinisial Ms (60) diduga mengalami depresi karena tidak diurus oleh keluarganya.
Baca: Apindo Riau Sebut UMSP Migas Riau Masih dalam Tahap Perundingan
Selain itu, korban juga diduga tidak kuat menghadapi himpitan ekonomi.
Dwi Kormal menjelaskan korban pertama kali ditemukan oleh anaknya bernama Sutris pada Jumat (1/6/2018) lalu sekira pukul 20.00 WIB.
"Anak korban berusaha membuka pintu rumah tempat korban tidur, namun terkunci dari dalam," kata Dwi Kormal, Minggu (3/6/2018).
Baca: Inilah Rekomendasi KASN ke Pemko Pekanbaru, Tak Dilaksanakan KASN Ancam Lapor Presiden
Kemudian anak korban memanggil warga sekitar untuk membantu membuka paksa pintu rumah tersebut. Setelah berhasil menjebol pintu dan masuk ke dalam rumah, anak korban langsung melihat ke kamar.
"Di dalam kamar tersebut, anak korban melihat korban sudah tergantung dengan seutas tali tambang yang terikat di leher korban dan ujungnya diikatkan di kayu flafon rumah korban," katanya.
Kemudian dengan bantuan tim medis, aparat Kepolisian Polsek Pasir Penyu dan keluarga jasad korban diturunkan dari atas flapon tersebut. Selanjutnya jenazah korban di bawa ke Puskesmas untuk dilakukan pemeriksaan medis.
Baca: TNI dan Bea Cukai Amankan Truk Diduga Bawa Barang Elektronik Tanpa Izin
"Melalui hasil pemeriksaan medis yang dilakukan ditemukan ciri-ciri korban bunuh diri, diantaranya keluarnya sperma di kemaluan korban dan kotoran dari dubur korban," kata Dwi Kormal.
Selain itu, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Selesai pemeriksaan jenazah korban langsung di bawa pulang ke rumah duka. "Kita tidak sempat menanyai keluarga korban, namun diduga korban mengalami depresi," katanya.
Baca: Inilah Rekomendasi KASN ke Pemko Pekanbaru, Tak Dilaksanakan KASN Ancam Lapor Presiden
Salah satu faktornya adalah tidak diurus keluarga dan himpitan ekonomi. Seperti yang dijelaskan oleh Dwi Kormal korban tidak memiliki mata pencaharian tetap. (ton)