Kamar
Ini Faedah Bagi yang Menjalankan Puasa Enam Syawal
Puasa Enam Syawal merupakan momen penting bagi warga Bangkinang setelah Hari Raya Idul Fitri
Penulis: Fernando Sihombing | Editor: David Tobing
TRIBUNPEKANBARU.COM, BANGKINANG - Puasa Enam Syawal merupakan momen penting bagi warga Bangkinang setelah Hari Raya Idul Fitri.
Puasa pertama dimulai Sabtu (16/6/2018) sampai enam hari ke depan.
Sudirman Datuk Patio, tokoh masyarakat Bangkinang, mengatakan, Puasa enam hari di bulan Syawal adalah Sunnah.
Ia menjelaskan keuntungan menjalankan Puasa Sunnah ini yang dipahami masyarakat.
"Kalau berpuasa di enam hari di bulan Syawal, sama saja sudah berupasa satu tahun," kata Sudirman.
Baca: Open House Hari Pertama, Ketua DPRD Inhil Menjamu Ratusan Tamu Di Kediaman Dinas
Baca: Laporan Arus Mudik, Pintu Keluar Pekanbaru Arah Kampar - Sumbar Ramai Lancar
Ia mengatakan, setara dengan berpuasa setahun itu yakni sebulan di Bulan Ramadhan dan enam hari di Bulan Syawal.
Menurut Sudirman, puasa enam hari di Bulan Syawal tidak mesti berturut-turut. Hanya saja, terdapat kekhasan di Bangkinang untuk menutup Puasa Enam Syawal.
Tradisi masyarakat Bangkinang secara turun-temurun menutup Puasa Sunnah dengan berbondong-bondong menziarahi kubur.
Setelah itu, masyarakat Makan Bajambau atau makan bersama.
Pada Puasa Ramadhan, warung makan tidak buka untuk menghormati orang berpuasa.
Sudirman mengatakan, pada Ramadhan, warung sebenarnya dianjurkan tutup pada malam hari untuk menghormati Sholat Tarawih.
"(di Bulan Ramadhan) warung baru buka setelah Tarawih. Kalau di enam Syawal, nggak ada (larangan warung buka)," jelas Sudirman.
Ini dikarenakan Islam mengajarkan bisa memilih enam hari asal di dalam Bulan Syawal. (*)