Robot ROV Pemantau Bangkai Kapal Tersangkut di Dasar Danau Toba
Terkait visual terkini, kata Ali masih sesuai yang sebelumnya direkam. Jenazah yang terekam masih pada posisi tetap.
Laporan Wartawan Tribun Medan, Arjuna Bakkara
TRIBUNPEKANBARU.COM, MEDAN - Robot Remotely Operated Vehicle (ROV) bawah air milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) terlilit tali kapal di dasar danau Toba.
Kejadian itu dialami saat sedang merekam kondisi jenazah korban penumpang KM Sinar Bangun di dasar Danau Toba.
Dan lamtalmal I Belawan Ali Triswanto, kepada Tribun-Medan.com mebenarkan sampai saat ini ROV terlilit tali kapal di dasar danau.
Baca: KM Sinar Bangun Tenggelam di Kaldera Haranggaol, Titik Terdalam Danau Toba
Baca: Lihat Jaket yang Dibeli Ibunya, Ryan Yakin Sosok Anak di Dasar Danau Toba Adalah Adiknya
Karenanya, pihak TNI AL ikut dan berusaha membantu Basarnas untuk melapaskan lilitan tersebut.
Pada evakuasi KM Sinar Bangun, Basarnas masih akan mendatangkan alat Remotely Operated Vehicle (ROV) yang lebih canggih.
"Iya, benar. Kita juga sedang ikut dan berusaha melepaskan tali itu. Caranya jangkar yang diturunkan dapat melilit di ROV," ujar Ali di Pelabuhan Tiga Ras, Sabtu (30/6/2018).
Terkait visual terkini, kata Ali masih sesuai yang sebelumnya direkam. Jenazah yang terekam masih pada posisi tetap.
Untuk membantu evakuasi jenazah ROV akan didatangkan dari Surabaya. Direncanakan akan tiba hari ini dengan menggunakan pesawat hercules.
"Alat baru ini akan sampai hari ini. Insya allah sedang diusahakan. Lalu kapal ferry akan membawa kontainer ini. Ukurannya cukup besar hingga total keseluruhan tiga kontainer. Kita doakan hari ini bisa sampai," tambah Ali.

Baca: Lihat Jaket yang Dibeli Ibunya, Ryan Yakin Sosok Anak di Dasar Danau Toba Adalah Adiknya
Baca: Angkat Korban KM Sinar Bangun dari Dasar Danau Toba, KNKT Datangkan Robot dari Singapura
Saat disinggung tentang alat yang didatangkan dari Singapore, dirinya menyebutbbahwa alat yang dimaksud adalah ROV yang akan didatangkan dari Surabaya.
"Alat itu milik perusahaan swasta Indoesia namun dibuat di Singapore,"jelasnya.
Alat tersebut difokuskan untuk mengangkat korban.
Sementara penggunaan pukat juga akan dipertimbangkan agar tidak sampai merusak keutuhan tubuh jenazah para korban.
Ketika evakuasi, untuk penyelam sudah siap turun.