Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Gabungan Komunitas di Pekanbaru Salurkan 1000 Nasi Kotak untuk Kaum Dhuafa

Gabungan beberapa komunitas, organisasi dan beberapa lembaga lainnya kembali menyalurkan kurang lebih 1000 nasi kotak ke kaum dhuafa

Penulis: | Editor: Budi Rahmat
ist
Salah kegiatan membungkus nasi kotak berbagai komunitas dan lembaga untuk diberikan kepada kaum dhuafa dan anak yatim. 

Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com,  Zul Indra

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Gabungan beberapa komunitas, organisasi dan beberapa lembaga lainnya kembali menyalurkan kurang lebih 1000 nasi kotak ke kaum dhuafa, anak yatim dan orang-orang terlantar yang berdomisili di Pekanbaru,  Jumat (6/7/2018) lalu.

Mereka adalah Komunitas Himpedester, Komunitas Mari Berbagi dan Katering Umi.

Baca: Foto: Ustadz Abdul Somad Panen Perdana Kurma di Masjid Raya Annur Pekanbaru

"Alhamdulillah, Jumat kemarin kita berhasil menyalurkan 1000 nasi kotak ke orang-orang yang membutuhkan. Ummi Hj Elfani Aris dan Umi Hj Wagiati terlibat langsung di segala bidang. Terima kasih kepada para donatur se Riau yang berlapang dada memberi dan membantu menyumbangkan uangnya. Tak hanya dari Riau, sumbangan juga berasal dari Jakarta, Malaysia dan dari mahasiswa yang berkuliah di Amerika,"papar Ketua Himpedester, Djamaris Arif.

Baca: VIDEO: TGB Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Usainya Nyatakan Dukungan pada Jokowi

Ia menambahkan, kegiatan tersebut merupakan agenda rutin mereka setiap Jumat. Dimana total dana yang dikeluarkan untuk 1000 nasi kotak tersebut adalah Rp15 juta setiap Jumatnya plus ongkos antar jemput.

Baca: 5 Zodiak Ini Dikenal Memiliki Sifat Pendendam Hingga Sulit Memaafkan

"Di kegiatan Jumat kemarin, kita juga dibantu oleh anak-anak pramuka secara sukarela. Mereka terlihat senang membungkus dan membagi masi kotak tersebut,"ucap Djamaris.

Baca: 2 Atlet Riau Perkuat Timnas di Kejuaraan FIBA Asia Tenggara, Perbasi Riau: Ini Sebuah Prestasi

Tujuan kegiatan adalah untuk menolong anak yatim piatu, orangtua di Panti Jompo dan fakir miskin, serta anak terlantar.

"Saya selalu menangis di malam hari memikirkan nasib warga miskin, anak yatim, kaum dhuafa, mualaf kurang mampu, terutama orangtua yang diasramakan anaknya ke panti jompo, jangankan memikirkan gas, bbm,beli beras saja, mereka tak sanggup. Alhamdulillah, dengan adanya program seperti ini dan banyaknya hamba Allah yang mau membantu, mereka bisa tertolong, "paparnya.(zid)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved