Rokan Hulu
Deteksi Aliran Menyimpang, Bakorpakem Rohul Bentuk Intelijen di Seluruh Desa
Guna mengantisipasi berkembangnya aliran menyimpang, Bakorpakem Rohul membentuk jaringan intelijen di seluruh desa
Penulis: Donny Kusuma Putra | Editor: Budi Rahmat
Laporan Wartawan Tribunrohul.com, Donny Kusuma Putra
TRIBUNROHUL.COM, PASIRPANGARAIAN- Untuk mengantisipasi aliran menyimpang, Badan Koordinasi Aliran Kepercayaan (Bakorpakem) Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) akan membentuk jaringan intelijen di seluruh desa.
Dimana, pembentukan fungsi jaringan intelijen bertujuan sebagai deteksi dini penyebaran aliran menyimpang yang berpotensi mengganggu Ketertiban dan keamanan masyarakat atau Kamtibmas.
Baca: Buntut Keracunan Massal di Kampa, Dinkes Ambil Sampel dari 50 Sumber Air
Tahap awal rencana pembentukan jaringan intelijen di seluruh desa yang ada di Kabupaten Rohul, Bakorpakem Rohul menggelar rapat koordinasi di aula Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Rohul, Kamis (26/7/2018).
Rapat dipimpin Ketua Bakorpakem Rohul Freddy Daniel Simanjuntak SH, M.Hum, juga Kepala Kejari Rahul, dihadiri Kasi Intel Kejari Rohul Ade Maulana SH, Kasat Intelkam Polres Rohul AKP Aditya Reza Syahputra.
Baca: Pedagang Tak Bisa Jualan, Dua Unit Mobil Penyedot Air Diturunkan ke Lokasi Banjir di Pasar Bawah
Turut hadir Kepala Kesbangpol Rohul Musri, Wakil Ketua dan Sekretaris Umum Rohul H. Mustafa Ashari dan ZUlkifli, serta perwakilan dari instansi terkait lainnya.
Freddy Daniel Simanjuntak mengungkapkan, ada beberapa poin dibahas pada Rakor Bakorpakem Rohul, seperti soal perkembangan aliran yang berpotensi menimbulkan konflik horizontal di lingkungan masyarakat.
Baca: Ini Makna Foto Prabowo-Salim Al Jufri di Akun Facebook & Instagram Ustadz Abdul Somad
Ia menambahkan, Bakorpakem juga membahas strategi tim dalam menangkal perkembangan penyebarluasan aliran menyimpang di Kabupaten Rohul, sehingga tidak menimbulkan konflik di belakang hari.
Freddy Daniel Simanjuntak mengaku, kemampuan pemerintah dan aparat penegak hukum, dalam mengawasi dan pemantauan terhadap aliran sangat terbatas. Salah satu penyebab karena terbatasnya jumlah personel intelijen.
Baca: Datuk Majo Sati Jabat BPD Pulau Godang, Pelantikan Bersamaan Peresmian Dermaga Tepian Mahligai
Menurutnya, terbatasnya jumlah personel intelijen tidak sebanding dengan luasnya wilayah Kabupaten Rohul, sehingga pemantauan terhadap aliran menyimpang belum maksimal. Sementara, perkembangan aliran menyimpang mulai marak.
"Ke depan kita harapkan potensi gangguan Kamtibmas dari munculnya aliran kepercayaan bisa cepat dideteski dan diantisipasi," katanya, Minggu (29/7/2018).
Baca: 800 Orang Ikuti Senam Sehat Kolosal Bersama BPJS Kesehatan di Kantor Gubernur Riau
Diakuinya, melalui jaringan intelijen diharapkan informasi-informasi gangguan dan potensi konflik agama cepat dideteksi dini, dan segera bisa diambil langkah preventif dalam pencegahan.
"Untuk pembentukan jaringan intelijen sampai pedesaan, Bakorpakem Rohul berkonsultasi dengan instansi terkait lebih dulu," pungkasnya. (*)