Kampar
Buntut Keracunan Massal di Kampa, Dinkes Ambil Sampel dari 50 Sumber Air
Dinas Kesehatan Kampar belum mengambil kesimpulan ihwal penyebab keracunan massal di Kecamatan Kampa.
Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Ariestia
TRIBUNPEKANBARU.COM, BANGKINANG - Dinas Kesehatan Kampar belum mengambil kesimpulan ihwal penyebab keracunan massal di Kecamatan Kampa.
Penyelidikan sumber zat beracun itu berkembang. Dinkes mengambil sampel dari sumber air di sekitar 50 titik untuk diteliti.
Kepala Dinkes Kampar, Nurbit mengungkapkan, pengambilan sampel dilakukan pada Sabtu (28/7/2018). Sampel kemudian diperiksa di Laboratorium Kualitas Air untuk mengetahui kandungan bakteri Escherichia Coli dalam tiap sampel.
"Sampel air kita ambil dari sekitar 50 sumber air. Termasuk mata air," kata Nurbit, Minggu (29/7). Hasil uji laboratorium, kata dia, diperkirakan keluar pada Senin (30/7).
Baca: Ratusan Kios Pasar Bawah Terendam Banjir, Begini Kondisinya Sekarang
Nurbit mengatakan, pengambilan sampel air merujuk hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan yang diduga terkandung zat berbahaya.
Baca: Datuk Majo Sati Jabat BPD Pulau Godang, Pelantikan Bersamaan Peresmian Dermaga Tepian Mahligai
Seperti diketahui, seratusan masyarakat keracunan setelah menghadiri pesta pernikahan warga Desa Koto Perambahan Kecamatan Kampa, Sabtu (30/6) lalu.
Dinas Kesehatan mengirim 23 sampel makanan dan minuman untuk diteliti di Laboratorium Dinas Kesehatan Riau. Sebanyak 13 sampel dinyatakan mengandung bakter E. Coli.
Menurut Nurbit, hasil uji sampel itu mengerucutkan hipotesis. Ia mengatakan, kandungan bakteri itu hampir dapat dipastikan bersumber dari air.
Sementara, kata dia, sumber air yang digunakan pada pesta itu bukan satu tempat saja.
"Misalnya, es tidak sampai 0 derajat. Dari hasil wawancara, ada juga es batu dicampurkan ke bahan makanan lain karna airnya kurang. Jadi bingung kita menyimpulkannya," jelas Nurbit. Dikarenakan hal tersebut, ia memerintahkan sampel air dari seluruh sumber di daerah itu diteliti. (*)