Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kampar

Nurbit Akui Meminta BNK Tes Urin Setelah Bawahannya Ditangkap Miliki Sabu

Kepala Dinas Kesehatan Kampar, Nurbit mengakui dirinya yang meminta BNK melakukan tes urin, Senin (6/8/2018).

Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Ariestia
Tribun Pekanbaru/Fernando Sihombing
Seluruh pegawai Dinkes Kampar dikumpulkan di Aula Kantor Dinkes untuk menjalani tes urin, Senin (6/8/2018). 

Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Fernando Sihombing

TRIBUNPEKANBARU.COM, BANGKINANG - Kepala Dinas Kesehatan Kampar, Nurbit mengakui dirinya yang meminta Badan Narkotika Kabupaten (BNK) melakukan tes urin, Senin (6/8/2018).

Ia meminta semua pegawai dites urinnya, tanpa terkecuali.

"Semuanya. Termasuk honorer, petugas keamanan. Kepala Dinasnya juga," kata Nurbit. Ia mengatakan, permintaan tes urin itu disampaikan karena seorang stafnya yang berstatus Aparatur Sipil Negara pada Dinkes tertangkap memiliki sabu.

"Saya Kepala Dinas bertanggung jawab supaya seluruh pegawai bersih dari narkoba. Jangan sampai ada lagi AE atau Gp yang lain di Dines Kesehatan," ujar Nurbit.

Baca: Isjoni Apresiasi Kegiatan Lomba Hari Anak yang Dilaksanakan Tribun Pekanbaru

Nurbit menyebutkan, sebanyak 68 orang pegawai di Dinkes Kampar terdata menjalani tes urin. Ia belum menerima hasil tes urin tersebut.

Sebelumnya, seorang ASN Dinkes, Gope diamankan setelah kedapatan memiliki sabu, Sabtu (4/8) lalu. Ia kedapatan membawa dua paket sabu di sakunya setelah petugas Kepolisian Resor Kampar menggeledah tubuhnya di sebuah bangunan kosong bekas rumah sakit yang terletak di Jalan Prof. M. Yamin, Bangkinang Kota.

Baca: Ditekuk Persiraja 5 0 Jadi Kekalahan PSPS Terbesar Musim Ini

Gope rencananya akan dijemput paksa oleh Satreskrim Polres Kampar karena mangkir dipanggil dalam kasus penipuan proyek. Ia sebelumnya telah ditetapkan tersangka. Namun petugas malah mendapatinya membawa sabu saat akan dijemput paksa.

Kini, Gope harus menghadapi tiga kasus bersamaan. Selain kasus penipuan proyek dan kepemilikan sabu, ia juga diduga terlibat dalam dugaan pungutan liar pada perekrutan Tenaga Rumah Tunggu Kelahiran (RTK). Kepala Satreskrim, AKP. Fajri mengakui Gope rencananya akan dimintai keterangan terkait pungli. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved