Siak
Temukan Parasit Cacing di Hati Hewan Kurban, Ini yang Dilakukan Kepala Disnakkan Siak
Di Siak pada hari pertama kurba ditemukan parasit cacing pada organ hati hewan kurban
Penulis: Mayonal Putra | Editor: Sesri
Laporan Wartawan TribunSiak.com, Mayonal Putra
TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK - Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Siak, drh. Susilawati langsung turun melalukan pemeriksaan post mortum ke berbagai lokasi penyembelihan hewan kurban, Rabu (22/8/2018).
Ia menemukan parasit cacing pada organ hati hewan kurban di mesjid Arrahman, kampung Dalam, kecamatan Siak.
"Ya, tadi pas saya melakukan pemeriksaan saya temukan 1 parasit cacing di hati hewan kurban. Tapi tidak ada masalah, karena organ yang terdapat parasit cacing langsung dipisah, dan tidak dibagikan ke masyarakat atau tidak dibenarkan untuk dikonsumsi," kata Susi kepada Tribun.5
Ia menguraikan, kasus seperti itu tidak membahayakan. Karena bukan virus yang menular keseluruh daging hewan kurban.
Di Siak pada hari pertama kurban, hanyalah satu kasus itu ditemukan oleh seluruh tim pemeriksa post mortum yang diturunkan.
"Kami langsung koordinasi melalui grup whatsApp. Jadi tidak ada kasus lain, hanya 1 itu saja. Saya juga telah melaporkan kepada Pak Bupati, dan tindakan kita langsung memisahkan organ itu sudah benar dan disetujui pak bupati," terang Susi.
Lebih lanjut Susi menyampaikan, kasus penemuan parasit cacing di organ tertentu hewan hanyalah masalah umum. Caranya yang paling tepat jangan dikonsumsi, meskipun sebenarnya boleh-boleh saja asal parasit cacingnya dibuang.
Baca: Cacing Hati Hewan Kurban Ditemukan di Kampar
Baca: Jadi Panitia Kurban, Begini Gaya Ayu Ting Ting Potong Daging Kurban
"Demi kemaslahatan bersama yang tidak meragukan, kita ambil tindakan bukan hanya membuang cacingnya, tapi membuang organ yang terkena," kata dia.
Kalau ada indikasi penyakit menular pada daging dan organ hewan yang disembelih, justru pihaknya meminta untuk tidak mengonsumsi daging hewan itu.
Namun di Siak, hasil pemeriksaan ante mortum dan post mortum, tidak ada indikasi hewan kurban yang mengalami penyakit menular.
"Masalah adanya 1 cacing di organ hati hal yang biasa saja. Sama juga seperti kita manusia, kalau dibedah mungkin juga ada cacing di organ kita," kata dia.
Sedangkan di lokasi lain se kabupaten Siak tidak ditemukan adanya investasi parasit maupun infeksi kuman lainnya. (*)