Pekanbaru
Ambil Tema Pertanian Tak Berdaulat, Mahasiswa Ungkap Realita dalam Aksi Demo di DPRD Riau
Seribuan mahasiswa gabungan dari sejumlah BEM berbagai Universitas di Riau menggelar aksi demo di depan gedung DPRD Provinsi Riau, Senin.
Penulis: Rizky Armanda | Editor: Ariestia
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru: Rizky Armanda
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Seribuan mahasiswa gabungan dari sejumlah BEM berbagai Universitas di Riau menggelar aksi demo di depan gedung DPRD Provinsi Riau, Senin (24/9/2018).
Aksi ini digelar bertepatan dengan Hari Tani Nasional yang jatuh tepat pasa hari ini.
Mahasiswa menyoroti soal masalah pertanian yang ada di Indonesia, terutama di Riau.
Mereka menilai, kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah tidak memihak kepada pada petani.
Baca: Mahasiswa Klaim 6 Terluka Saat Demonstrasi di DPRD Riau
Padahal, zalah satu Nawacita dari Pemerintah adalah Reforma Agraria, yang diarahkan untuk menyokong kedaulatan pangan dan ketahanan pangan.
Akan tetapi realita yang terjadi di Indonesia pemerintah melakukan peningkatan jumlah impor beras hingga mencapai 865.519 ton.
Belum lagi produk pertanian lokal yang menjadi primadona di Provinsi Riau seperti kelapa sawit, kelapa, dan karet mengalami penurunan harga jual dari petani yang signifikan.
Baca: FOTO: Demo Mahasiswa di Depan DPRD Riau Ricuh
Sehingga tidak sesuai dengan salah satu tujuan reforma agraria yang menjadi Nawacita dari Jokowi-JK poin ke 2 yaitu menciptakan sumber kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
M. Hafiz Ona Hadi Putra, selaku Menteri Sosial dan Politik BEM Universitas Riau menyampaikan, ada beberapa poin tuntutan yang disampaikan mahasiswa dalam aksi demo ini.
Di antaranya mendesak pemerintah untuk menuntaskan target program Perhutanan Sosial seluas 4,38 juta ha dan Tanah Objek Reforma Agraria seluas 9 juta ha.
Kemudian menuntut pemerintah untuk mempercepat penyelesaian konflik agraria di Provinsi Riau.
Selanjutnya, menuntut Presiden Joko Widodo menerbitkan Peraturan Presiden terhadap redistribusi reforma agraria di Provinsi Riau.
"Kami juga menuntut Pemerintah untuk membuat sentra-sentra produksi lokal atas pangan sebagai upaya peningkatan ketahanan pangan di Indonesia," kata Hafiz.
Baca: FOTO: Demo Mahasiswa di DPRD Riau Diwarnai Pembakaran Ban dan Blokir Jalan
Tak hanya itu, tuntutan lain yang dilayangkan adalah pemerintah diminta untuk segera menstabilkan nilai perekonomian nasional.
Mereka juga menyampaikan kecaman terhadap tindakan atau perbuatan yang menyebabkan ruang-ruang aspirasi dan pergerakan seakan terbelenggu.
"Kami mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan oleh aparat kepolisian. Kami minta Kapolri untuk mencopot polisi yang bertindak represif," tegas Hafiz lagi. (*)