Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pilpres 2019

Dahnil Anzar Ungkap Satu Kekuatan yang Tak Dipakai Prabowo tapi Digunakan Jokowi

Dahnil Anzar Ungkap Satu Kekuatan yang Tak Dipakai Prabowo tapi Digunakan Jokowi

Editor: Afrizal
KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO
Koordinator juru bicara pasangan calon presiden Prabowo Subianto dan calon wakil presiden Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak saat ditemui di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (21/9/2018) malam. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Dahnil Anzar Ungkap Satu Kekuatan yang Tak Dipakai Prabowo tapi Digunakan Jokowi

Dahnil Anzar Simanjuntak mengungkapkan satu hal yang yang tidak dilakukan oleh Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, tapi digunakan oleh pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut tampak dari laman Twitter, @Dahnilanzar, yang diunggah pada Jumat (28/9/2018).

Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi itu mengatakan apabila petahana, Jokowi memanfaatkan kekuatan para menteri hingga para kepala daerah untuk mendulang suara.

Baca: Ini Kata Kubu Prabowo-Sandi Soal Viralnya Video Bupati Pessel Bagikan Bantuan dari Jokowi

Baca: Plt Gubernur Riau Marah dan Sebut Pembangunan Tol Pekanbaru-Dumai Paling Lama di Dunia 

Menurut Dahnil Anzar, hal tersebut sangat berbeda dengan kubu Prabowo-Sandiaga yang justru sama sekali tidak meminta kepala daerah untuk masuk dalam tim sukses (timses).

Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah ini mengatakan jika kekuatan Prabowo adalah kekuatan rakyat melalui relawan.

"Selain kekuatan para menteri.

Petahana juga memaksimalkan pengaruh para kepala daerah sebagai Timses, yang sama sekali tidak dilakukan oleh Prabowo-Sandi, Kepala Daerah diminta tdk masuk Timses.

Kekuatan rakyat melalui relawan adalah kekuatan utama Prabowo-Sandi," tulis Dahnil.


Sebelumnya, Dahnil Anzar Simanjuntak juga menyindir Jokowi dengan menyebutnya sebagai presiden survey, sementara Prabowo merupakan presiden rakyat.

Dia menyebutkan jika ada 15 orang menteri yang menjadi tim sukses Jokowi.

Hal ini menurutnya mencerminkan ketidakhadiran etika politik yang tinggi dalam mempertahankan kekuasaan.

"Presiden Survey vs Presiden Rakyat.

15 orang menteri jd Timses.

Etika politik yang tinggi tidak lagi dihadirkan, keinginan besar mempertahankan kekuasaan membuat petahana mengerahkan semua kekuatan eksekutif yg seharusnya fokus pd tugas2 kenegaraan dan pembangunan. #AdilMakmur,"unggahnya.

Baca: 15 Nama Menteri Kabinet Kerja yang Masuk Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Maruf Amin 

Baca: CPNS 2018 - Kemenristek Buka Pendaftaran 8.772 Dosen Hari Ini, Cek Sekarang Cara Daftarnya

Banyak Kepala Deerah Dukung Jokowi

Sebelumnya, diberitakan dari Kompas.com, sebanyak 10 Bupati dan Wali Kota di Sumatera Barat ( Sumbar) mendeklarasikan diri untuk mendukung Jokowi untuk kembali menjadi Presiden Indonesia.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved