Pekanbaru
Balai Bahasa Riau Selalu Utus Penulis Terbanyak Lomba Literasi ke Badan Bahasa Setiap Tahun
Balai Bahasa Provinsi Riau menggelar pelatihan instruktur literasi bagi guru SD Se-Kota Pekanbaru
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Alexander
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Balai Bahasa Provinsi Riau menggelar pelatihan instruktur literasi bagi guru SD Se-Kota Pekanbaru, yang dilaksanakan di Hotel Pesona Pekanbaru, selama 3 hari, dari 23 hingga 25 Oktober 2019.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Riau, Drs Umar Solikhan M Hum mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk menularkan kecintaan terhadap literasi kepada masyarakat, terutama siswa dan para guru di sekolah.
"Kegiatam ini dilaksanakan dalam mendukung kegiatan literasi nasional. Kami diberi tugas untuk menerbitkan bahan bacaan, dan juga melatih para instruktur literasi nasional. Di setiap provinsi kami mengajak para instruktur literasi untuk memberikan ilmu mereka kepada guru-guru di sekolah," kata Umar kepada Tribun di sela kegiatan tersebut, Rabu (24/10).
Baca: Rencana Nikah Gagal, Sepasang Kekasih Ditabrak Pikup yang Ugal-ugalan, Calon Pengantin Pria Tewas
Baca: Perlengkap Pilihan Masyarakat, Yamaha Hadirkan Warna Hitam Doff Pada Lexi 125
Untuk peserta kegiatan tersebut berasal dari guru-guru SD di 12 kecamatan Pekanbaru. "Kami bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, untuk penunjukan perwakilan dari sekolah-sekolah di Pekanbaru," ulasnya.
Untuk menerbitkan bahan bacaan dikatakan Umar biasanya yang dibuat adalah buku cerita yang bersumber dari cerita rakyat, kemudian yang bersifat kearifan lokal.
"Setiap tahun kami membuat sayembara. Dari Riau selalu mengutus penulis terbanyak. Seperti tahun kemaren, ada 120 penulis se-Indonesia, dari Riau ada 12 naskah dari 10 orang. Tiap tahun ada sekitar 175 buku yang diterbitkan oleh Balai Bahasa," imbuhnya.
Baca: Sempat Berusaha Lari Saat Digerebek, Aparat Polres Inhu Temukan Sabu di Celana Pendek SL
Baca: Tersingkir dari Popwil 2018, Sepakbola Riau Tetap Target Menang atas Jambi
Sebelumnya pihak Balai Bahasa juga sudah melatih instruktur literasi dari komunitas literasi di masyarakat, pada awal tahun 2018 ini.
"Kemudian saat ini kita mengajak guru, dengan harapan guru jadi penggerak literasi di sekolah masing-masing dan menularkan ilmu pada guru dan juga siswa," ulasnya.
Adapun materinya yang disampaikan adalah tentang kebijakan literasi nasional, kemudian program literasi Provinsi Riau, juga mengajarkan teks dan pengenalan teks. (*)