Berita Riau
Perkaya Khazanah Melayu, BEM UNRI Kunjungan Ke LAM Riau
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan BEM UNRI Kabinet Harmoni Perubahan kunjungan kerja ke Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau
Penulis: Teddy Tarigan | Editor: Nolpitos Hendri
Perkaya Khazanah Melayu, BEM UNRI Kunjungan Ke LAM Riau
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Teddy Tarigan
TRIBUN PEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Riau (BEM UNRI) Kabinet Harmoni Perubahan kunjungan kerja ke Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau pada Rabu (31/10/2018) lalu.
Kunjungan yang turut membawa serta pengurus BEM UNRI lainnya ini disambut hangat oleh pihak LAM Riau setiba di Gedung LAM Riau yang beralamat di Jalan Diponegoro No.39 Pekanbaru.
Baca: Lika-Liku Bidan Muda dan Cantik Hadapi Rayuan Pasien, Ini Akun Instagram dan Foto Cantik Mereka
Baca: Bapenda Targetkan 400 Unit Tapping Box Terpasang Hingga Akhir Tahun, Sudah Terpasang 63 Unit
Selain dari pengurus BEM UNRI, turut pula hadir Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAM RIAU yaitu Hj. Nuraini, Hj. T. Ralinmah, Endrawati, Alzuhra, Junaidi dan Sekretaris Umum DPH M. Nasir.
Kunjungan ini dipimpin oleh Ari Narwan yang merupakan Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Ari mengatakan bahwa kunjungan ini dilakukan sebagai bentuk perjuangan melestarikan budaya Melayu.
"Sebagai kelompok masyarakat yang mengatas namakan mahasiswa, sudah seharusnya turut berperan dalam melestarikan keanekaragaman budaya di Indonesia. Perlu adanya suatu tindakan nyata agar kebudayaan itu tetap eksis di zaman-zaman yang akan datang." Ungkapnya.
Baca: Bupati Rekomendasikan Kenaikan UMK Inhu Tahun 2019 Sebesar 12,03 Persen
Baca: WASPADA, Peredaran Narkoba di Riau Masif, 275 Kasus Terungkap oleh Polda Riau, Ini Data Lengkapnya
Dalam diskusi yang dilaksanakan, Ari menanyakan terkait cara yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan serta memelihara budaya melayu.
Nuraini menyampaikan bahwa untuk melestarikan adat melayu dapat dilakukan dengan berbagai cara serta metode.
"Di bidang pendidikan misalnya, dapat ditambahkan dalam kurikulum seperti muatan lokal budaya melayu, namun justru kurikulum saat ini menghilangkan mata pelajaran budaya melayu tersebut," ungkapnya.
Dirinya juga menambahkan bahwa penggunaan bahasa dan pakaian Melayu dalam kehidupan sehari-hari juga menjadi langkah memajukan budaya.
"Kemudian di bidang pemerintahan dapat dilakukan dengan program penggunaan berbahasa melayu ataupun penggunaan baju melayu. Cara ini juga sepertinya telah mulai dilakukan dikalangan mahasiswa", ujar Nuraini.
Baca: TNI-AL: Badan Pesawat Lion Air PK-LQP Ditemukan, Berbentuk Puing-puing
Baca: Jelang Piala AFF 2018 - Andik Vermansah Dipanggil Gabung di TC Timnas Indonesia
Dalam diskusi yang berlangsung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan BEM UNRI menyampaikan beberapa program kerja yang turut bekerja sama dengan Lembaga Adat Melayu Riau.
Program kerja yang dimaksud seperti Kajian Kebudayaan serta seminar yang sebelumnya juga disepakati melalui MoU antara BEM UNRI dan LAM Riau. (*)