Padang
DLH Provinsi Sumbar Tindak Lanjuti Penutupan Sungai Gurun Kudu
Siti Aisyah mengaku sudah mengetahui kalau Sungai Gurun Kudu yang berada bersebelahan dengan Sungai Baringin ditutup.
Laporan Kontributor Tribunpadang.com, Riki Suardi dari Padang
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) segera menindaklanjuti soal penutupan Daerah Aliran Sungai (DAS) Gurun Kudu, Kota Padang yang diduga sebagai salah satu penyebab meluapnya aliran Sungai Baringin, Kecamatan Lubuk Kilangan Padang.
"Kami akan menindaklanjutinya. Dalam waktu dekat, kami akan menggelar rapat dengan Pengelola Sumber Daya Air Mineral (PSDA) dan dinas terkait," kata Kepala DLH Provinsi Sumbar Siti Aisyah kepada tribunpadang.com, Kamis (8/11/2018).
Siti Aisyah mengaku sudah mengetahui kalau Sungai Gurun Kudu yang berada bersebelahan dengan Sungai Baringin ditutup.
Namun Siti tak menyebutkan sejak kapan aliran ke sungai tersebut ditutup.
Baca: Ditembak Oknum Polisi 12 Tahun Silam, Pemuda Ini Akhirnya Terima Santunan 300 Juta dari Polda Sumbar
Baca: Wagub Sumbar Nasrul Abit Ajak Daerah Tiru Pemko Payakumbuh Deklarasi Tolak LGBT di Ranah Minang
"Saya sudah cek kondisi sungai tersebut melalui peta. Dan saya juga sudah mencermati bagaimana kondisi Sungai Gurun Kudu tersebut. Tapi saya belum bisa sampaikan, karena ini harus dirapatkan dulu dengan pihak terkait," ujarnya.
Sebelumnya, dua warga, yakni Lamsuit, warga RT 01 RW 01 Kelurahan Beringin, Lubuk Kilangan Padang, dan Syaiful One, petani di Gurun Kudu, Koto Lalang, berharap agar aliran sungai ke Gurun Kudu itu dibuka kembali.
Harapan itu mereka sampaikan, agar jika terjadi hujan lebat, debit air di Sungai Baringin tidak lagi meluap seperti yang terjadi pada Jumat lalu.
Sebab, ditutupnya aliran Sungai ke Gurun Kudu menjadi penyebab sungai Baringin meluap.
Menurut warga, aliran sungai ke Gurun Kudu itu ditutup awal 2000-an.
Penutupan itu dilakukan saat itu pasca proyek irigasi Kapalo Banda Tarantang, aliran dari Sungai Beringin debitnya terlalu sedikit.
Agar airnya lebih tinggi, maka aliran ke Sungai Gurun Kudu ditutup.
 
Kepala Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Kota Padang Edi Hasymi sebelumnya juga mengaku akan mengecek ke lokasi.
"Dalam waktu dekat akan saya cek. Inikan laporan dari masyarakat yang masuk, termasuk informasi dari kawan-kawan media," ujarnya.
Baca: VIDEO: Banjir Merendam Empat Dusun di Desa Kuantan Tenang, Warga Terpaksa Gunakan Rakit
Sementara itu, peneliti Manajemen Daerah Aliran Sungai (DAS), Banjir dan Longsor, Prof.Isril Berd menyayangkan adanya penutupan aliran Sungai Beringin yang mengalir ke Gurun Kudu, Koto Lalang, Padang.
Guru besar Fakultas Pertanian Unand itu menegaskan DAS tidak boleh tertutup, karena secara alami DAS tersebut berfungsi sebagai drainase alam.
 
												
 
			
 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											