Pekanbaru
UMK Pekanbaru Naik, Buruh Nilai Masih Kurang dan Belum Penuhi Upah Layak
Walikota Pekanbaru, Dr Firdaus MT telah menanda tangani berkas Upah Minimum Kota (UMK) Pekanbaru sebesar Rp 2.762.000
Penulis: | Editor: Nolpitos Hendri
UMK Pekanbaru Naik, Buruh Nilai Masih Kurang dan Belum Penuhi Upah Layak
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Teddy Tarigan
TRIBUN PEKANBARU.COM, PEKANBARU - Walikota Pekanbaru, Dr Firdaus MT telah menanda tangani berkas Upah Minimum Kota (UMK) Pekanbaru sebesar Rp 2.762.000, dan jumlah ini mengalami kenaikan sekitar 8 persen dari tahun sebelumnya.
Walaupun UMK Pekanbaru naik, kalangan buruh menilai angka tersebut masih belum memenuhi upah layak bagi upah pekerja terutama bagi keluarga.
Baca: TERUNGKAP, Orangtua Jasad Bayi Laki-laki dalam Tas Misterius di dalam Mobil
Baca: UPDATE, HS Pelaku Pembunuhan Satu keluarga di Bekasi Pernah Pulang ke Rumah Orangtuanya di Riau
Ketua Federasi Serikat Pekerja Buruh Bangunan dan Umum (F SPBPU) Pekanbaru, Samuel Sitompul mengatakan, bahwa setidaknya untuk kebutuhan pekerja yang berkeluarga di Pekanbaru harus berada di angka tidak kurang dari Rp 3 juta.
Dirinya mengatakan untuk biaya pangan saja setiap orang paling tidak menghabiskan biaya Rp 30 ribu per harinya.
"Sangat tidak mencukupi, program bapak pembangunan kita dulu 2 anak 1 istri berarti kali aja 1 orang kali 30 ribu per kepala, berarti 120 ribu setiap harinya kali 30 hari, berarti di atas tiga juta," ungkapnya.
Dikatakannya jumlah itu baru dihitung untuk kebutuhan pangan saja.
Baca: HASIL AKHIR Vietnam Vs Malaysia 2-0, Malaysia Turun ke Posisi 3 Klasemen Grup A Piala AFF 2018
Baca: Capai Puluhan Miliar, Ini Jumlah Anggaran Pengelolaan Sampah di Pekanbaru Tahun 2019
"Itu masih untuk pangan saja dengan gizi yang mumpuni, bisa kita kali 15 ribu (perkepala) tapi gizinya mungkin tidak sejahtera, itupun untuk biaya sekolah anak, susu, dan kebutuhan lain belum lagi," ujarnya.
Dirinya berharap pemerintah kota Pekanbaru lebih lagi memperhatikan kesejahteraan buruh.
"Kita minta pemerintah kota Pekanbaru lebih memperhatikan nasib kaum buruh, bagaimana seperti upah 2,7 juta ini sebenarnya masih bekerja satu hari ngutang tiga hari," ungkapnya.
Dirinya berharap bahwa kaum buruh terkhusus di Pekanbaru juga diberikan kesempatan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik lagi.
"Kita berharap kota pemakanbaru ini juga menjadi kota Madani, kaum buruh kerja tapi belum sejahtera. Kita berharap pak wali juga punya terobosan jangan Jokowi saja buat perumahan rakyat, kota Pekanbaru juga kalau bisa dibuat perumahan khusus buruh," tutupnya. (*)