Padang
Jalan Padang-Bukittinggi Putus akibat Jembatan Kalu Putus, Jembatan Darurat Kapasitas 2 Ton Dibangun
Jembatan darurat akan segera dibangun sebagai pengganti jembatan Kalu yang putus akibat dihantam luapan air sungai.
Laporan Kontributor TribunPekanbaru.com, Riki Suardi
TRIBUNPEKANBARU.COM, PADANG - Kepala Balai Jalan Nasional Wilayah III, Aidil Fikri mengatakan bahwa pihaknya, akan segera membangun jembatan darurat sebagai pengganti jembatan Kalu yang putus akibat dihantam luapan air sungai.
"Secepatnya kami bagun. Saat ini kami tengah membersihkan lokasi pembangunan jalan darurat. Kalau selesai hari ini, langsung dibangun, karena ini darurat," kata Aidil Fikri kepada tribunpekanbaru.com, Selasa (11/12/3018)
Jembatan Kalu di Korong Pasa Usang, Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2×11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumbar, merupakan jembatan yang berada di Jalan Nasional yang menghubungkan Padang dengan Bukittinggi.
Jembatan tersebut putus pada Senin (10/13/2018) malam, karena dihantam luapan air sungai yang ada di bawah jembatan tersebut.

Akibatnya, ratusan kendaraan yang datang dari arah Padang menuju Bukittiggi, terpaksa balik arah menuju Malalak.
Begitu juga dengan kendaraan yang datang dari arah Padang Panjang, terpaksa balik arah. Sebagian kendaraan tersebut, ada yang kembali ke Bukittinggi menuju Padang melalui rute Malalak.
"Sebagiannya lagi, melalui rute Padang Panjang dan Solok," ujarnya.
Baca: Jalan Alternatif Pekanbaru-Padang Pasca Putusnya Jembatan Batang Kalu Kayu Tanam & Longsor
Baca: Jalur Bukittinggi-Padang Putus, Ada Kendaraan Terjebak Antara Jembatan Pinyaram dan Air Terjun
Baca: Jembatan Kalu Pasa Usang Putus, Jalur Utama Padang-Pekanbaru Ditutup, Dialihkan ke Jalur Alternatif
Terkait jembatan darurat yang akan dibangun, Aidil Fikri menyebut bahwa kapasitas jembatannya, hanya untuk kendaraan dengan berat maksimal 2 ton.
Sedangkan berat kendaraan di atas 2 ton, di arahkan melewati jalur alternatif Malalak.
"Selain Malalak, jalur lainnya bisa melewati Padang Panjang kemudian terus ke Solok, dan jalur Maninjau, Lubuk Basung terus ke Pariaman. Kemudian bagi kendaraan yang datang dari arah Pekanbaru menuju Padang, bisa melewati Tanah Datar kemudian terus ke Ombilin dan Solok," bebernya.

Di samping membangun jembatan darurat secepatnya, Aidil mengatakan bahwa Balai Jalan Nasional Wilayah III juga akan segera membuat desain jembatan baru untuk diajukan ke Dirjen Bina Marga Kementetian PUPR, termasuk pengajuan anggaran untuk pembangunannya.
"Setelah disetujui Dirjen, barulah dilakukan pelelangan cepat sampai menunggu proses penunjukkan langsung terkait siapa yang akan membangun jembatan tersebut, karena putusnya jembatan Kalu yang menghubungkan jalan Nasional tersebut, disebabkan oleh bencana alam," pungkad Aidl.(*)