BNN Temukan Ganja Cair Narkoba Jenis Baru Asal Jerman Dikirim ke Jakarta, Bagaimana di Riau?

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Rizky Armanda

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Belum lama ini, aparat dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Pusat menemukan narkoba jenis baru berupa ganja cair.

Barang tersebut dipesan secara online dan dikirim ke Jakarta melalui Retouren Service Centre c/o Deutsche Post GM Germany.

Dari temuan itu, BNN telah menyita empat dus berisi 22 botol minyak ganja cair dengan 4 botol bermerk Hemspees.

“Ini adalah barang yang baru kita temukan berupa minyak ganja atau lebih tepatnya minyak dari biji Canabis sativa,” ujar Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari di Kantor BNN, Jakarta Timur, Rabu (12/12/2018), seperti dikutip dari Tribunpekanbaru.com.

Arman menuturkan, temuan itu telah melewati pemeriksaan di Laboratorium BNN.

Dari pemeriksaan, kata Arman terkandung dua zat kimia, yakni Canabidiol dan Dronabinol.

Terkait temuan ini, Tribun mencoba mengonfirmasi kepada BNNP Riau.

Baca: 1,5 Kg Sabu dan 3 Ribu Butir Inex Senilai Rp 3 miliar Diblender dan Dibuang Setelah Larut

Baca: 3 Terdakwa Sabu 55 Kilogram Dituntut JPU Hukuman Pidana Mati dalam Sidang di PN Bengkalis

Apakah narkoba jenis baru ini juga sudah ada beredar di Riau.

Kepala BNNP Riau Brigjen Pol M Wahyu Hidayat melalui Kabid Pemberantasan AKBP Haldun saat dihubungi, Jumat (14/12/2018) mengatakan, sejauh ini dari hasil pemantauan pihaknya belum ditemukan jenis narkoba baru di Riau.

"Yang ada dulu narkoba cair di Jakarta, untuk ganja cair ini belum ada informasi," sebutnya.

Kata Haldun, pihaknya belum menemukan indikasi keberadaan barang haram jenis baru ini di Provinsi Riau.

"Belum ada kita menemukan, tapi kita tetap antisipasi, jika ada informasi tetap kita tindaklanjuti. Karena tidak tertutup kemungkinan juga bisa sampai ke Riau," ungkapnya.

Dibeberkan Haldun, hingga kini temuan narkoba di Riau diantaranya jenis sabu, ekstasi, ganja kering dan happy five.

Sementara itu jelang akhir tahun, Haldun menegaskan BNNP Riau bakal meningkatkan monitoring, guna antisipasi maraknya peredaran narkoba.