Kisah Balita 5 Tahun, Dibeli Anggota ISIS kemudian Disiksa, Dibiarkan Tewas Kehausan
Kisah Balita 5 Tahun, Dibeli Anggota ISIS kemudian Disiksa, Dibiarkan Tewas Kehausan. Peristiwa tersebut terjadi di
TRIBUNPEKANBARU.COM- Kisah seroang bocah yang tewas akibat dibiarkan kehausan oleh seorang perempuan yang sengaja menahannya.
Bocah malang tersebut sengaja dibeli untuk dijadikan budak namun pada akhirnya malah disiksa dengan dirantai diluar rumah.
Peristiwa tersebut kini dalam proses persidangan
Seorang perempuan bernama Jenifer merupakan anggota Negara Islam Irak dan Suriah ( ISIS) asal Jerma.
Ia dilaporkan dituntut dengan tuduhan kejahatan perang.
Perempuan itu dituduh telah membiarkan seorang bocah berusia lima tahun tewas kehausan.
Menurut keterangan jaksa penuntut, Jennifer W dan suaminya membeli bocah itu untuk dijadikan budak ketika tinggal di Mosul, Irak, pada 2015.
Diwartakan AFP via The Guardian Sabtu (29/12/2018), ketika melihat bocah itu sakit dan membasahi kasurnya, suami Jennifer W segera membawanya ke luar rumah.
Di sana, bocah yang tak disebutkan identitasnya itu dihukum dengan dirantai di luar rumah, dan dibiarkan kehausan hingga tewas.
"Terdakwa yang memberikan izin kepada suaminya untuk menghukum anak itu, dan tak melakukan apapun demi menyelamatkannya," demikian pernyataan jaksa penuntut. Dilansir The Independent, W pertama kali meninggalkan Jerman pada Agustus 2014 dan melewati Turki serta Suriah menuju ke Irak untuk bergabung dengan ISIS.
Perempuan 27 tahun itu direkrut menjadi polisi moral dan berpatroli di Fallujah serta Mosul untuk memastikan setiap perempuan berpakaian dan mematuhi peraturan ISIS.
Antara Juni hingga September 2015, jaksa penuntut berkata dia berpatroli menggunakan senapan serbu, pistol, dan rompi bom bunuh diri.
"Bergabung dalam struktur komando ISIS, dia menerima gaji bulanan hingga 100 dollar AS, atau Rp 1,4 juta," demikian penjelasan jaksa penuntut.
Pada Januari 2016, beberapa bulan setelah bocah itu tewas, W mengunjungi Kedutaan Besar Jerman di Ankara untuk mengurus dokumen identitas baru.
Jaksa menduga semua dokumen identitasnya dimusnahkan karena bergabung dengan ISIS.