Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pekanbaru

Listrik di Putus PLN, Pengunjung Perpustakaan Soeman HS Kegerahan

Hawanya panas, AC nya mati juga jadi kurang konsen untuk belajar," kata Chantika seorang pengunjung.

Penulis: Theo Rizky | Editor: Ariestia
Tribun Pekanbaru/Theo Rizky
Sejumlah pengunjung Perpustakaan Soeman HS Provinsi Riau. Sejak listrik di perpustakan termegah di Sumatera itu diputus, pengunjung terpaksa menahan rasa gerah karena AC mati, Kamis (3/1/2019). 

Laporan Fotografer Tribunpekanbaru.com, Theo Rizky

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Sejumlah pengunjung Perpustakaan Soeman HS Provinsi Riau, Pekanbaru cukup merasa gerah karena sebagian AC di perpustakan termegah di Sumatera itu mati, Kamis (3/1/2019).

Disampaikan seorang pengunjung perpustakaan bernama Chantika Tasya, karena gerah, ia pun menjadi tidak konsentrasi saat membaca buku.

"Hawanya panas, AC nya mati juga jadi kurang konsen untuk belajar," kata Chantika.

Menurutnya ia tidak tahu kenapa AC nya mati namun ia berharap keadaan itu tidak berlangsung lama.

"Kalau nulis kan nggak enak sambil ngipas-ngipas," ujar mahasiswa Umri semester dua tersebut.

Baca: Nunggak Rp200 Juta, PLN Putus Listrik di Pustaka Soeman HS

Baca: Aliran Listrik Puswil Soeman HS Diputus PLN, Pengamat Sebut Ada Kesalahan di Manajemen

Begitu juga dengan pengunjung lainnya bernama Diana.

Meski untuk tahun 2019 ini ia baru sekali keperpustakaan itu, namun sebelumnya ia cukup sering ke sana untuk mengerjakan tugas kuliah.

"Sebelumnya nggak gerah seperti ini. Tidak tahu kenapa," katanya.

Dari pantauan Tribunpekanbaru.com, hawa di Perpustakaan itu memang cukup membuat gerah.

Beberapa pembaca yang berada di lantai dua juga berkeringat saat beraktifitas di sana.

Diberitakan sebelumnya, listrik di Perpustakaan Soeman HS milik Pemerintah Provinsi Riau diputus PLN karena menunggak dua bulan.

Baca: Listrik Diputus, Kepala Pustaka Soeman HS: Soal Uang Saya Nggak Ngerti

Baca: Sakit Hati Tak Dipinjami Uang, Seorang Wanita di Padang Bunuh Tetangga dan Rampas Kalung Korban

Adapun nilai tunggakan mencapai Rp 200 Juta. Saat ini penerangan dan listrik di tempat itu menggunakan mesin genset.

Humas PLN UP 3 Pekanbaru Komang Sudarsana mengatakan pemutusan itu hal yang biasa dan tidak ada masalah, karena pihak perpustakaan menunggak pembayaran selama dua bulan. 

"Sebenarnya tidak ada masalah karena sudah dua bulan tidak bayar tagihan. Total Tunggakan sekitar 200 juta," ujar Komang kepada Tribunpekanbaru.com Kamis (3/1/2018).

Menurut Komang pemutusan it dilakukan hari Senin (31/12/2018) yang lalu.

"Sudah aturannya ketika ada tunggakan dua bulan maka langsung diputus dan akan dihidupkan kembali setelah tunggakan dibayar," ujar Komang. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved