Berita Riau
WOW, Kursi Roda LISTRIK Karya Dosen dan Mahasiswa Asal Riau, Bisa Dikendalikan dengan Fikiran
Wow, kursi roda listrik karya dosen dan mahasiswa asal Riau, bisa dikendalikan dengan fikiran, sudah dirintis sejak tahun 2016
Penulis: johanes | Editor: Nolpitos Hendri
WOW, Kursi Roda LISTRIK Karya Dosen dan Mahasiswa Asal Riau, Bisa Dikendalikan dengan Fikiran
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Johannes Wowor Tanjung
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Wow, kursi roda listrik karya dosen dan mahasiswa asal Riau, bisa dikendalikan dengan fikiran, sudah dirintis sejak tahun 2016.
Kursi roda listrik yang bisa dikendalikan dengan fikiran itu merupakan hasil penelitian dosen dan mahasiswa Politeknik Caltex Riau (PCR).

Saat ini dosen dan mahasiswa awal Riau itu sedang melakukan pengembangan teknologi kursi roda yang digerakan menggunakan fikiran itu.
Baca: CELANA DALAM Ungu Milik Vanessa Angel alias VA Disita Polisi untuk Bukti Kasus Prostitusi Online
Baca: JADWAL Pemadaman Listrik di Riau Tanggal 8 Januari Hingga Tanggal 12 Januari, Termasuk di Pekanbaru
Teknologi di bidang biomedik ini telah dirintis PCR sejak tahun 2016 lalu.
Kini kursi roda listrik yang dikontrol menggunakan sinyal otak penggunanya sedang menuju kesempurnaan setelah dilakukan penelitian hingga pengujian dalam jangka waktu yang lama.
Dosen peniliti PCR menggandeng mahasiswa yang konsentrasinya di bidang tersebut dalam proses pengembangan teknologi.
"Sudah ada tiga mahasiswa yang lulus dengan judul tugas akhirnya membahas kursi roda yang dikontrol menggunakan fikiran ini," ungkap Ketua proyek penelitian kursi roda listrik PCR, Putri Madona, kepada tribunpekanbaru.com, Senin (7/12/2018).
Putri Madona yang menjadi inisiator penelitian kursi roda biomedik ini mengungkapkan ketiga mahasiswa yang terlibat penelitian ini telah lulus dan bekerja.

Generasi pertama benama Maulud Hidayat yang sekarang di Kota Batam.
Dalam tahap pertama ini kursi roda yang dikendalikan fikiran masih proses permulaan.
Kebanyakan penilitannya mengarah ke akuisisi data untuk diklasifikasi menjadi gerakan kursi listrik, berdasarkan sinyal-sinyal otak penggunanya.
Baca: PESONA dan Indahnya PANORAMA Menara 99 Meter Masjid Agung Islamic Center Rokan Hulu
Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Bahagiakan Orangtua, Kerja dan Kuliah Hingga Finalis Bujang Dara
Kemudian penelitian generasi kedua ada dua mahasiswa yakni Nurul Fikri dan Roby Pradana, keduanya sudah lulus dan bekerja di perusahaan tertentu.
Penelitian Nurul Fikri lebih kepada pengembangan perangkat lunak pada kursi roda listrik dalam prosesnya menangkap sinyal otak untuk diartikulasikan ke perintah gerakan.
Sistem komputerisasi pada kursi roda ini lebih valid dan terkoneksi dengan sempurna.