Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Aksi Tolak Atraksi Lumba-lumba di Pekanbaru Berlanjut Sore Ini di Bandar Serai

Beda dari yang kemarin, rencananya nanti aksinya akan dibuat di depan pintu masuk sirkus

Penulis: Theo Rizky | Editor: Afrizal
Tribun Pekanbaru
Sejumlah masyarakat pecinta satwa menggelar aksi menolak pertunjukan pentas lumba-lumba dan aneka satwa di depan kawasan Bandar Seni Raja Ali Haji Pekanbaru, tak jauh dari arena tempat berlangsungnya pertunjukan, Minggu (13/1/2019) sore. 

Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com,  Theo Rizky

TRIBUNPEKANBARU.COM- Pecinta satwa yang berdomisili di Pekanbaru akan menggelar lagi aksi menolak pertunjukan pentas lumba-lumba dan aneka satwa di kawasan Bandar Seni Raja Ali Haji (Serai) Pekanbaru, Selasa (15/1/2019). 

Aksi yang diikuti lembaga pemerhati satwa serta mahasiswa ini akan diisi pembacaan puisi, teatrikal serta pembentangan spanduk yang isinya mengecam segala bentuk eksploitasi satwa.

Menurut seorang peserta aksi bernama Violetta Hasan Noor, aksi yang akan dilaksanakan sekitar jam 16.00 WIB itu merupakan aksi kedua.

Minggu (13/1/2019) lalu, aksi yang sama digelar tak jauh dari gerbang utama Bandar Serai Pekanbaru.

"Beda dari yang kemarin, rencananya nanti aksinya akan dibuat di depan pintu masuk sirkus," ujar wanita yang akrab disapa Vivi itu.

Baca: ATRAKSI Lumba-lumba di Pekanbaru dapat Penolakan Pecinta Satwa, Ini Kata Pengelola Acara

Baca: VIDEO: Sejumlah Warga Gelar Aksi Tolak Pentas Lumba-lumba di Pekanbaru, Pengelola: Kita Punya Izin

Baca: Kasihan, Lumba-lumba Ini Mati Lemas Gara-gara Mulutnya Tertutup Sampah Plastik

Diberitakan sebelumnya, aksi menolak menolak pertunjukan pentas lumba-lumba dan aneka satwa di kawasan Bandar Seni Raja Ali Haji, tak jauh dari lokasi pertunjukan , Minggu (13/1/2019).

Saat itu, Vivi menyampaikan bahwa aksi ini merupakan bagian untuk mengajak masyarakat di Pekanbaru supaya tidak terlibat mengikuti pertunjukan lumba-lumba.

"Karena mereka tidak tahu bagaimana lumba-lumba dilatih yang intinya adalah eksploitasi. Pada pinsipnya kami masyarakat Riau yang mencintai satwa tidak akan berhenti menyuarakan ini sampai benar-benar tidak ada lagi eksploitasi terhadap lumba-lumba maupun hewan lainnya," ujar wanita yang akrab disapa Vivi tersebut.

Sementara itu, Manager Operasional pertunjukan pentas lumba-lumba dan aneka satwa, Tommy Alfredo merespon aksi damai itu dengan positif.

Menurutnya, dimanapun pihaknya mengadakan pertunjukan, baik di kota-kota besar maupun daerah lainnya, selalu ada yang namanya pro dan kontra.

Baca: 7 Fakta Terbaru Andini Gadis 14 Tahun Rawat 2 Adiknya yang Masih Balita Seorang Diri

Baca: Taufik Arrahman: Pernyataan Ketum GP Ansor Bisa Hancurkan Ekonomi Riau

Baca: Fly Over Pekanbaru Selesai Akhir Januari 2019, Terjadi Perubahan Arus Kendaraan di 2 Titik Jembatan 

"Tapi dilihat dari segi positif saja, dalam artian, kita itu legal, izin semuanya ada, terus eksploitasi, itu yang dimaksud eksploitasi seperti apa? kita penyayang binatang, lumba-lumba kita kasi makan, kita ada dokter hewannya, kemudian dari segi kesehatan kita selalu sangat memperhatikan sekali dengan ikan-ikan yang segar," ujar Tommy.

Seperti diketahui, sebuah pertunjukan pentas lumba-lumba dan aneka satwa digelar di kawasan Bandar Seni Raja Ali Haji Pekanbaru.

Pentas yang digelar dari tanggal 12 Januari hingga 17 Februari 2019 tersebut tiketnya dijual dengan harga Rp 50 ribu untuk umum dan Rp 75 ribu untuk VIP.

Bukan hanya lumba-lumba, pertunjukan itu juga diisi dengan satwa beruang, berang-berang, burung kakak tua dan satwa lainnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved