Pekanbaru
Guru Sertifikasi yang Lakukan Aksi Tuntut TPP Tanggapi Rencana Sanksi dari Walikota Pekanbaru
Guru sertifikasi yang lakukan aksi tuntut Tunjangan Penambah Penghasilan (TPP) tanggapi rencana sanksi dari Walikota Pekanbaru
Penulis: Fernando | Editor: Nolpitos Hendri
Guru Sertifikasi yang Lakukan Aksi Tuntut TPP Tanggapi Rencana Sanksi dari Walikota Pekanbaru
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Guru sertifikasi yang lakukan aksi tuntut Tunjangan Penambah Penghasilan (TPP) tanggapi rencana sanksi dari Walikota Pekanbaru.
Walikota Pekanbaru, Dr Firdaus MT bakal memberi sanksi kepada para guru sertifikasi yang ikut aksi menuntut TPP.
Para guru melakukan aksi sejak pekan lalu hingga Senin (8/4/2019) kemarin.
Baca: DAFTAR 16 DAERAH Rawan Konflik Pemilu 2019, Masukkah Riau? Sumbar Masuk, Kapolresta: Polisi Netral
Baca: Pekanbaru Raih Penghargaan Destinasi Halal dari Kemenpar, Siak Optimistis Siap Jadi Destinasi Halal
Baca: KPU RIAU Sebut Kecurangan Bisa Diantisipasi Kecuali Curang MASIF, KPU Inhu Rapat Soal Listrik
"Kalau memang iya kita terima, kalau memang sesuai aturan," terang Perwakilan Forum Guru Sertifikasi Kota Pekanbaru, Zulfikar Rahman kepada Tribunpekanbaru.com pada Selasa (9/4/2019).
Pria berkacamata itu tidak habis pikir, karena ada banyak guru sertifikasi yang bakal kena sanksi, guru sertifikasi yang ikut aksi jumlahnya capai ribuan orang.
"Saya rasa itu cuma gertakan saja," paparnya.
Perwakilan Forum Guru Sertifikasi Kota Pekanbaru, Raja Ira Novia Badar Putri menyayangkan sikap Walikota Pekanbaru.
Walikota Pekanbaru akhirnya memberlakukan sanksi dari peraturan pemerintah dan undang-undang bagi para guru.
Ira menilai adanya instruksi Walikota Pekanbaru sebagai bentuk ancaman.
"Kami tahu tugas kami, terbukti USBN tetap berjalan. Kami tidak mungkin tinggalkan murid-murid di sekolah," terangnya.
Ira dan rekannya sesama guru sertifikasi mengaku cuma ingin ada solusi terbaik dari pemerintah kota.
"Kami bukan ancaman, jangan waktu kami saja baru diterapkan aturan. Hak kami seharusnya dibayarkan sesuai regulasi yang ada," terangnya.
Baca: BUKAN Kampanye Politik, CEWEK CANTIK Asal Pekanbaru Ini Kampanyekan Peduli Sampah dan Kebersihan
Baca: Kisah CEWEK CANTIK Berbisnis Pakaian, Layani Pelanggan Off dan On hingga Raup Omset sampai Rp 6 Juta
Baca: Mahasiswi CANTIK dan Cewek Cantik Bisnis Sampingan Make Up Artis, Belajar dari Tutorial di Youtube
Satu guru yang ikut aksi, Lili Syafitri menyebut bahwa pemerintah kota tidak seharusnya memberi sanksi.
Ia menyebut para guru sudah cukup pengertian dan sabar.
"Mau berapa ribu guru yang disanksi. Guru sudah cukup pengertian dan sabar menghadapi permasalahan ini," papar wanita berkerudung.