Pilpres 2019
26 TPS di 8 Kabupaten di Riau Direkomendasikan Bawaslu Lakukan PSU
TPS yang direkomendasikan Bawaslu untuk dilakukan PSU tersebar di 8 kabupaten dan kota.
Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Sesri
TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU - Tidak hanya merekomendasikan pemungutan suara lanjutan (PSL) di 86 TPS, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Riau juga merekomendasikan 26 TPS untuk dilakukan pemungutan suara ulang (PSU) ke KPU Riau.
TPS yang direkomendasikan Bawaslu untuk dilakukan PSU tersebar di 8 kabupaten dan kota.
Ketua Bawaslu Riau, Rusidi Rusdan mengatakan, kedelapan kabupaten dan kota yang sejumlah TPS-nya direkomendasikan untuk PSL yaitu, Kota Pekanbaru, Kota Dumai, Inhil, Rohil, Bengkalis, Inhu, Pelalawan dan Kabupaten Kepulauan Meranti.
"TPS yang direkomendasikan untuk dilakukan PSU merupakan TPS yang terindikasi adanya pelanggaran Pemilu," ujar Rusidi Rusdan, Sabtu (20/4/2019).
Pelangaran Pemilu yang dimaksud Rusidi yaitu adanya pemilih yang melakukan pencoblosan lebih dari satu kali di TPS dan adanya pemilih dari daerah lain mencoblos di TPS tersebut.
Sedangkan TPS yang direkomendasikan PSL adalah TPS yang belum sepenuhnya mengakomodir hak pemilih.
"Seperti banyaknya pemilih khusus yang tak kebagian surat suara pada pemungutan suara," ujar Rusidi Rusdan.
Baca: 6 TPS di 5 Kecamatan Kabupaten Inhil Riau Direkomendasikan Lakukan PSU dan PSL
Baca: Bawaslu Riau Rekomendasikan 86 TPS untuk PSL, Kota Pekanbaru Paling Banyak
Baca: UPDATE Hasil Real Count KPU Sabtu (20/4/2019) Pukul 12.00: Hanya Selisih 700an Ribu Suara

KPU Yakin Partisipasi Pemilih Capai Diatas 80 Persen di Riau
Tingginya minat masyarakat pada Pemilu 2019 ini membuat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau optimis target partisipasi pemilih mengalami peningkatan dari Pemilu 2014 sebelumnya.
Hal ini dikatakan Ketua KPU Riau Ilham Muhammad Yasir, menurutnya capaian target bisa dicapai, sebagaimana target nasional adalah 77 persen sedangkan capaian pada Pemilu 2014 lalu 73 persen.
"Kita yakin bisa melampaui capaian partisipasi pada tahun 2014 silam, bahkan tahun ini diperkirakan bisa capai 80 persen partisipasi pemilih, "ujar Ilham.
Meningkatnya partisipasi pemilih ini penyebabnya karena semakin bagusnya sistem dalam penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT), karena perbaikan dilakukan hingga tiga tahap, mulai dari DPTHP 1, DPTHP 2 dan DPTHP 3.
"Sudah bagus sistem pendataan pemilih kita dari tahun sebelum - sebelumnya, ini menjadi penyebab utama, "ujar Ilham Yasir.
Kemudian tingginya minat masyarakat untuk terlibat langsung menentukan pemimpin ini juga disebabkan intens nya sosialisasi yang dilakukan ke masyarakat dari berbagai pihak termasuk dari KPU sendiri sebagai lembaga utama.
"Masyarakat sudah sadar pentingnya terlibat langsung dalam pemilihan pemimpin, kesadaran itu yang kita harapkan selama ini, "ujarnya.