Tanggapi Curhatan SBY, Fadli Zon: Saya Kena Bully Setiap Hari, Santai-santai Saja
Menurut Fadli, seharusnya politisi biasa dengan kritikan semacam itu. Dia juga sering mendapatkan ejekan atas pernyataan-pernyataannya.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menanggapi curhat Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono soal partainya yang dirundung setelah Komandan Kosgama Partai Demokrat Agus Yudhoyono bertemu Presiden Jokowi.
Fadli Zon mengatakan setiap sikap yang diambil politisi pasti akan mengundang pro dan kontra.
"Setiap politisi apapun yang dilakukan pasti ada kelompok yang suka ada kelompok yang tidak suka. Jadi enggak usah baper lah kalau kena bully itu. Saya tiap hari kena bully santai aja, enggak ada tuh saya baper-baperan," ujar Fadli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (28/5/2019) seperti yang dilansir dari Kompas.com.
Menurut Fadli, seharusnya politisi biasa dengan kritikan semacam itu.
Dia juga sering mendapatkan ejekan atas pernyataan-pernyataannya.
Namun dia menilai itu adalah hal biasa. Kelompok yang setuju dengannya akan mendukung sementara yang tidak akan berbuat sebaliknya.
Baca: Link Berita Jadi Bukti Kecurangan di MK, Fadli Zon Angkat Bicara: Beri Penjelasan Ini
Baca: Ani Yudhoyono Dituduh Pura-pura Sakit, SBY Ungkap Bu Ani Sampai Meneteskan Air Mata Dengar Tuduhan
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sebelumnya menyatakan ia dan partainya diopinikan negatif oleh pihak tertentu setelah putranya Agus Harimurti Yudhoyono bertemu Presiden Joko Widodo.
Pertemuan AHY dan Jokowi berlangsung setelah Pemilu 2019 usai. AHY bertemu Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, dan Istana Kepresidenan di Bogor.
"Akibat pertemuan itu, AHY, SBY, dan Partai Demokrat diserang habis oleh kalangan tertentu," kata SBY lewat siaran video yang diputar di kediamannya,Kuningan, Jakarta, Senin (27/5/2019).
"Setelah itu AHY di-bully sangat kejam. Mungkin itu cara Tuhan untuk menggembleng orang yang baru masuk di dunia politik. Dari serangan itu, sebenarnya kita tahu dari kelompok mana serangan sengit itu berasal," lanjut dia.
SBY mengatakan, hal tersebut merupakan pembeda antara Partai Demokrat dan pihak lain yang mengusung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.
Menurut SBY, meski tak mengusung Jokowi, Demokrat tak menutup komunikasi dengan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
SBY mengatakan Demokrat selalu membuka diri untuk berkomunikasi dengan pihak mana pun.
Apalagi, kata SBY, pertemuan antara AHY dan Jokowi bukan membahas pembentukan koalisi di pemerintahan, tetapi permasalahan kebangsaan.
SBY pun mengatakan AHY ke Istana atas undangan Jokowi.