Kisah Tragis Seorang Guru, Dibunuh karena Protes, Jasadnya Dikubur di Bangunan Sekolah
Kisah Tragis Seorang Guru, Dibunuh karena Protes, Jasadnya Dikubur di Bangunan Sekolah
Kisah Tragis Seorang Guru, Dibunuh karena Protes, Jasadnya Dikubur di Bangunan Sekolah
TRIBUNPEKANBARU.COM- Inilah kisah tragis seorang guru yang dibunuh kemudian jasadnya ditimbun di sekolah tempat ia bekerja.
Malangnya jasad guru tersebut baru ditemukan setelah 16 tahun kemudian.
Diketahuinya lokasi pusara sang guru setelah pelaku pembunuhan tertangkap dan mengakui perbuatannya
Seorang guru di China bernama Deng Shiping ditemukan tertimbun di bawah lintasan lari SMP Xinhuang, Provinsi Hunan China, sekolah tempatnya bekerja, setelah 16 tahun menghilang.
Baca: Dilarang Bawa Rice Cooker ke Tanah Suci, Jemaah Haji Diminta Fokus Bawa Perlengkapan Ibadah
Baca: Izin Tak Jelas dan 30 Karyawan Tewas, Pengusaha & Manajer Pabrik Mancis yang Terbakar Jadi Tersangka
Baca: Jasad Remaja Putri di Pinggir Jalan, Kaki & Tangan Terikat Posisi Tertelungkup, Berikut Ciri-Cirinya
Saat ditemukan, jasad Deng sudah tidak dalam kondisi utuh karena sudah dua dekade tertimbun bangunan lintasan lari di samping lapangan sekolah.
Dilansir dari BBC, hal ini terungkap setelah seorang pria bernama Du Shaoping baru saja mengaku telah membunuh dan mengubur jasad Deng pada Januari 2003.
Menurut petugas kepolisian di Kota Huaihua, jasad guru ini ditemukan pada Kamis (20/6/2019) setelah dilakukan penggalian menggunakan alat berat.
Proses penggalian itu dilakukan secara tertutup. Diketahui, sebelum dibunuh Deng diketahui tidak menyetujui pembuatan fasilitas olahraga baru di sekolahnya karena kualitas proyek yang dianggap buruk.
Pengakuan ini berasal dari pelaku pembunuhan yang terlibat dalam proyek pembangunan kala itu.
Selain Shaoping, 6 orang lain yang terlibat pembangunan fasilitas olahraga juga ikut ditangkap polisi.

Pengakuan lain datang dari putra korban yang menyebut ayahnya ditugaskan untuk mengawasi pembangunan proyek pembuatan fasilitas olahraga baru di sekolah itu.
Baca: Aku Bunuh Kamu, Ini Kronologis Penumpang Serang Sopir Bus Safari yang Tewaskan 12 Orang di Cipali
Baca: Aktor Lee Min Ho Ulang Tahun ke 32 Hari Ini, Begini Pesannya untuk Para Minoz
Akan tetapi, sang putra menyebut ayahnya mencurigai Du Shaoping menggelapkan dana proyek sehingga kualitas bangunan nantinya tidak sebaik yang semestinya.
Karena itulah ayahnya menolak pembangunan saat itu. “Lahan dan jalur lari sedang dibangun oleh kerabat kepala sekolah.
Dia (Deng) percaya akan ada masalah kualitas bangunan yang serius. Mereka mengambil jalan pintas (curang),” kata putra Deng kepada Hongxing News.