Siak
Usung Tema Melayu Siak Tempo Dulu,Silat Sunting Duabelas dari Siak Pukau Pengunjung FPN 2019 di Bali
Kontingen Siak memamerkan gerakan silat Sunting Duabelas pada pawai budaya Festival Pusaka Nusantara (FPN) VII 2019 di Karangasem, Bali.
Penulis: Mayonal Putra | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNSIAK.COM, SIAK - Kontingen Siak tampil ciamik pada pawai budaya Festival Pusaka Nusantara (FPN) VII 2019 di Karangasem, Bali, Sabtu (22/6/2019). Kontingen ini memamerkan gerakan silat Sunting Duabelas.
Gerakan silat Sunting Duabelas yang dimainkan 2 pendekar itu membuat pengunjung FPN berdecak kagum.
Pasalnya, gerakan silat ini beda dari silat-silat lainnya. Selain kelincahan, gerakan yang indah dan cepat serta sangat tradisional itu membuat pengunjung terpukau.
"Ternyata nusantara ini benar-benar kaya, di mana-mana ada silatnya. Silat sunting duabelas ini sangat bagus. Saya suka," kata I Gede Purwana, seorang pengunjung FPN.
Pengunjung lain, Anak Agung Ayu Dirga Permana Ningrat mengaku kagum dengan pertunjukan silat tersebut.
"Saya kagum melihat silat tadi, meskipun sudah tidak di masa kerajaan, tapi seni tradisi dan budayanya masih tetap dilestarikan," ucap dara 23 tahun itu.
Pada pawai budaya itu, selain silat kontingen Siak juga dimeriahkan dengan adanya peragaan pakaian pengantin, tarian tradisional dan lainnya.
Tuan rumah Festival Budaya Nusantara VII Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri, secara khusus mengapresiasi penampilan delegasi Kabupaten Siak dalam helat yang dirangkai Rakernas Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) 2019 itu.
Ia bahkan mendaulat Bupati Siak Alfedri selaku Dewan Presidium JKPI untuk turut mendampingi Sekretaris Menteri Koperasi dan UKM, Rully Indrawan melakukan pemukulan gong sebagai tanda dimulainya secara resmi prosesi pawai budaya dan pameran FPN 2019.
I Gusti Ayumas juga menyatakan akan melakukan kunjungan balasan yang sama untuk menyemarakkan FPN VIII dan Rakernas JKPI 2020 di Siak Sri Indrapura. Ia juga penasaran melihat kondisi Siak terkini yang telah menjadi perbincangan nasional.
"Terimakasih atas partisipasi Kabupaten Siak dalam memeriahkan Festival Pusaka Nusantara di Karangasem, kami berharap kolaborasi antar anggota kota pusaka dapat berkelanjutam dan saling mendukung dalam melestarikan berbagai tinggalan budaya di nusantara," kata dia.
Bupati Siak Alfedri mengaku senang selama berada di sana. Ia mengatakan Kabupaten Siak mengangkat tema Melayu Siak Tempo Dulu pada FPN tersebut. Pakaian yang digunakan merupakan gambaran suasana masyarakat Melayu tempo dulu saat kejayaan Kerajaan Siak Sri lndrapura.
"Silat sunting 12 kami tampilkan karena merupakan seni bela diri tradisional yang biasa ditampilkan dalam upacara adat, pada masa kerajaan Siak dulu,"jelas Alfedri.
Masih kata Alfedri, silat ditampilkan untuk mendukung mempromosikan pariwisata budaya Siak. Sebab, sampai saat ini Istana Kerajaan Siak masih berdiri kokoh dan masih berisikan barang-barang peninggalan sejarah di dalamnya.
Sementara itu Sekretaris Daerah Kabupaten Siak Tengku Said Hamzah mengatakan pihaknya telah berkomunikasi dengan beberapa delegasi yang tergabung dalam JKPI. Kata dia, beberapa kepala daerah antusias menyatakan akan hadir untuk mengikuti FPN VIII yang akan diadakan di Kota Pusaka Siak Sri Indrapura 2020 mendatang.
"Di antaranya Bupati Sambas Kalimantan Barat yang akan membawa rombongan besar untuk mengingat adanya hubungan masa lalu mereka dengan Kerajaan Siak. Untuk itu kita harus siap menjadi tuan rumah yang baik," kata Hamzah. (Tribunpekanbaru.com/mayonal putra)