Liburan ke Bangladesh Satu Keluarga Ini Menghilang, Diketahui Sudah Tewas setelah Diduga Gabung ISIS
Liburan ke Bangladesh Satu Keluarga Ini Menghilang, Diketahui Sudah Tewas setelah Diduga Gabung ISIS
Liburan ke Bangladesh Satu Keluarga Ini Menghilang, Diketahui Sudah Tewas setelah Diduga Gabung ISIS
TRIBUNPEKANBARU.COM- Inilah akhir dari kisah satu keluarga yang menghilang sejak 2015 yang kemudian diketahui sudah meninggal dunia.
Setidaknya ada 12 orang yang disebut sudah bergabung ISIS yang kemudian menewaskan mereka semuanya.
Mereka adalah keluarga yang berasa dari Luton Inggris yang sebelumnya dikatakan berlibur ke Bangladesh
Sebanyak 12 anggota sebuah keluarga di Inggris dilaporkan meninggal setelah diduga mereka bergabung bersama Negara Islam Irak dan Suriah ( ISIS).
Keluarga Mannan yang berasal dari Luton dilaporkan menghilang pada 2015 silam setelah mereka diketahui tidak kembali dari liburan di Bangladesh.
Berdasarkan laporan lokal dikutip Sky News Jumat (28/6/2019), Muhammed Abdul Mannan yang merupakan pemimpin keluarga meninggal kareena penyakit.
Abdul Mannan yang kala hilang berusia 75 tahun dilaporkan meninggal bersama istrinya, Minera Khatun. Sedangkan tiga anaknya tewas karena bertempur demi ISIS.
Diyakini tujuh anggota keluarga yang tersisa, termasuk tiga anak-anak, tewas karena serangan udara ketika mereka mencoba kabur dari Baghouz yang merupakan basis terakhir ISIS.
Anak Mannan dari pernikahan sebelumnya, Shalim Hussain, yang mengonfirmasi kabar itu kepada Mail Online. "Mereka semua sudah mati.
Sudah berakhir," ratapnya. Hussain mengatakan, mereka sudah berusaha mencari tahu tentang keberadaan keluarga mereka, dan mendengar kabar mereka semua tewas dari Suriah.
"Ini adalah akhir yang tragis. Kami telah mencoba untuk mengambil hikmah dari kejadian ini dan harus meneruskan hidup kami," terang Hussain kembali.
Setelah keluarga itu dilaporkan menghilang, kerabat yang ada merilis pernyataan bahwa keluarga Mannan pastinya "dijebak" untuk berangkat ke Suriah.
Dalam pernyataan itu, Mannan dan istrinya mengalami kondisi kesehatan yang buruk. Karena itu, hilangnya mereka merupakan sebuah momen yang tidak masuk akal. "Kami sangat terpukul dengan hilangnya 12 anggota keluarga kami.
Ini sama sekali tak masuk akal, dan kami khawatir dengan bahaya yang mereka tempuh," demikian bunyi pernyataan itu.
