Back to Tradisi, KISAH Mahasiswi Cantik Asal Pulau Burung Riau Bisa Biayai Kuliah dari Hasil Menenun

Back to Tradisi, Mahasiswi Cantik Asal Pulau Burung Riau Ini Bisa Biayai Kuliah dari Hasil Menenun

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Back to tradisi, mahasiswi cantik asal Pulau Burung Riau ini bisa biayai kuliah di Psikologi Universitas Islam Riau dari hasil menenun.

Pada zaman teknologi digital yang semakin maju saat ini, ternyata masih ada kaum milenial yang peduli dengan tradisi dan budaya, mahasiswi dan cantik pula.

Mahasiswi cantik itu bernama Agustina, mahasiswi UIR itu menekuni dunia tenun Siak pada usianya yang masih muda.

Baca: Para CEWEK CANTIK yang Lulus Jadi Polisi, Bikin Netizens Kepo, Masih Lajang dan Ini Profil Mereka

Baca: TERUNGKAP dalam Sidang Utang Piutang Pemkab Kuansing Riau SAKSI Akui Diperintah Bupati Cari Pinjaman

Baca: PENCURI Handphone KEJAR-KEJARAN dengan Polisi di Kuansing Riau, Berawal dari Pura-pura Jadi Pembeli

Iya tidak malu dengan teman-teman seusianya yang asik dengan bermain dan tentunya mengikuti zaman yang serba canggih saat ini.

Agustina menekuni dunia tenun sejak setahun terakhir di Sanggar Tenun Sri Kemuning binaan Sri Kemuning di Pekanbaru Riau.

Awalnya Agustina ikut menenun saat magang sekolah beberapa tahun yang lalu.

Namun setelah ditekuni akhirnya Agustina pun merasa senang dengan dunianya itu.

Bahkan saat ini Agustina bisa melanjutkan sekolahnya ke perguruan tinggi dengan mengandalkan bayaaran dari hasil tenunannya tersebut.

"Alhamdulillah hasil tenunnya bisa untuk biaya saya kuliah di UIR," ujar Agustina bercerita kepada Tribunpekanbaru.com.

Gadis cantik kelahiran Pulau Burung 9 Agustus 1999 ini mengaku senang dengan dunia tenun karena melestarikan budaya yang saat ini mulai dilupakan banyak orang.

Baca: Dilan Berubah Karakter Perankan Minke di Film Bumi Manusia, Jatuh Cinta pada Gadis Blasteran Belanda

Baca: ROKAN HULU Tuan Rumah Liga Berjenjang U-16 Piala Menpora 2019 Seri Provinsi Riau, Diikuti 16 Tim

Baca: Eva Tipu Hanny dengan Kedok INVESTASI BODONG Pengadaan 500 Tiket Pesawat Citilink PP Jakarta-Bali

Menurutnya melestarikan budaya adalah tanggungjawab semua pihak termasuk generasi muda demi lestarinya budaya itu di masa yang akan datang.

Apalagi dunia tenun lambat laun mulai punah bahkan mulai berkurang di Pekanbaru dan Riau umumnya.

"Selain melestarikan budaya, melatih kesabaran, keterampilan," ujar mahasiswi psikologi ini.

Bagi Agustina, zaman modern tidak akan ada sebelum adanya zaman tradisional, untuk itu semua generasi muda harus mengetahui tradisi dan budaya demi keberlangsungan hidup di masa yang akan datang.