Berita Riau
GAJAH Sumatera LIAR Sakit di Peranap, BKSDA Riau Turunkan Tim Medis, Diburu untuk Diambil Gadingnya
Seekor gajah sumatera liar sakit di Peranap, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau turunkan tim medis, diburu untuk diambil gadingnya
Penulis: Bynton Simanungkalit | Editor: Nolpitos Hendri
GAJAH Sumatera LIAR Sakit di Peranap, BKSDA Riau Turunkan Tim Medis, Diburu untuk Diambil Gadingnya
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Seekor gajah sumatera liar sakit di Peranap, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau turunkan tim medis, diburu untuk diambil gadingnya.
Seekor gajah liar di daerah Baturijal, Kecamatan Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) didapati dalam kondisi sakit. Gajah liar tersebut sakit saat dalam penggiringa, sehingga gajah tersebut terpisah dari kawanannya.
Kepala Bidang Wilayah I Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Andri Hansen Siregar mengatakan pihaknya sudah menurunkan tim medis untuk mengecek kesehatan gajah liar tersebut.
Baca: ISTRI POLISI di Riau yang Nyaris Diamuk Warga Mengaku Ketua Srikandi Jokowi-Maaruf, POSITIF NARKOBA
Baca: BUPATI Kuansing Akui Ikut Meminjam untuk Tutupi UYHD, Bantah Perintah Cari Pinjaman ke Pihak Ketiga
Baca: Imoo Watch Phone Z5 Bisa PANTAU ANAK dari Jarak Jauh, Ini Harga Jam Tangan Pintar dari Oppo Itu
Baca: PKL dan Pengelola Permainan Anak Tidak Boleh Jualan di Atas RTH Kota Pekanbaru, Ini Alasannya
Baca: DRAMA Penyelamatan Seekor KUCING Terjebak di Antara Tembok Rumah Toko Oleh Petugas DPKP Pekanbaru
"Informasi awal gajah liar itu mengalami sakit pencernaan, karena ditemukan fesesnya encer dan bercacing," jelas Andri kepada Tribuninhu.com, Selasa (16/7/2019).
Namun saat hendak dilakukan observasi, tim kesulitan karena gajah selalu menghindar.
"Sikapnya menunjukan perilaku normal dan susah didekati," kata Andri.
Untuk memastikan kondisi kesehatan gajah tersebut, perlu dilakukan observasi oleh tim medis yang dikirimkan oleh BKSDA Inhu.
Seperti yang disampaikannya tim medis BKSDA yang dikirimkan oleh BKSDA, terdiri dari satu orang dokter hewan dan satu orang perawat hewan serta dibantu oleh dokter hewan di daerah setempat.
"Tim medis sudah berangkat ke lokasi hari Minggu kemarin, tapi masih belum bisa melakukan observasi karena hujan seharian kemarin membuat tim kesulitan melakukan pemantauan terhadap gajah," kata Andri.

Untuk melakukan observasi, kata Andri harus dilakukan dari dekat.
Bila diperlukan nantinya akan dilakukan pembiusan, sehingga tim medis bisa mengecek kondisi kesehatan gajah liar tersebut.
Baca: SELEBGRAM Cantik Asal ACEH Ini Mau Dipoligami, Tapi Ada Jikanya, Poligami Segera Legal di Aceh
Baca: 5 SELEBGRAM Cantik Ini Ternyata POLISI Wanita, Akun Instagram Mereka Miliki Puluhan Ribu Follower
Baca: Back to Tradisi, KISAH Mahasiswi Cantik Asal Pulau Burung Riau Bisa Biayai Kuliah dari Hasil Menenun
Baca: Para CEWEK CANTIK yang Lulus Jadi Polisi, Bikin Netizens Kepo, Masih Lajang dan Ini Profil Mereka
Baca: CEWEK Cantik Asal Pekanbaru Lulusan TERMUDA Kedokteran di UII Cita-cita Nabilah Jadi Dokter Terwujud
Andri mengatakan kemungkinan gajah tersebut sakit dikarenakan stres akibat penggiringan.
Seperti yang dikatakannya, sudah sebulan ini tim BKSDA melakukan penggiringan gajah liar tersebut dari daerah Kecamatan Kelayang menuju habitatnya di Taman Nasional Tessonilo (TNTN).
Seekor ekor gajah saat ini sudah berhasil digiring ke areal PT RPI di daerah Semelinang Darat.